Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Selain Gibran, Nama Bambang Pacul dan Irwan Hidayat Muncul di Radar Calon Gubernur Jateng

Kompas.com - 22/08/2023, 06:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Pengamat politik Teguh Yuwono dan Joko Prihatmoko menyebut nama Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, bos jamu Sido Muncul Irwan Hidayat, hingga mantan Bupati Batang Wihaji muncul dalam radar calon gubernur potensial di Jateng. 

Sebelumnya, nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf, dan Bupati Kendal Dico Ganinduto telah disebutkan dalam sejumlah riset peta pemilihan gubernur (Pilgub).

Baca juga: Elektabilitasnya Tertinggi untuk Pilgub Jateng 2024, Gibran: Aku Ya Kaget

Kemudian ketiga nama itu muncul lantaran dinilai layak memimpin Jateng sebagai penerus Ganjar Pranowo dan Taj Yasin. Terlebih, Joko menilai Irwan Hidayat dan Wihaji memiliki rekam jejak dahsyat dalam menarik investasi di dunia usaha.

"Problem di Jateng adalah investasi yang enggan bergerak. Wihaji, orang yang bisa mendatangkan Rp127 triliun di Jawa Tengah. Lalu Irwan Hidayat, saya kira teruji dengan investasinya, iktiar dan kemampuan manajerial tidak tertandingi," tutur Pengamat Politik Universitas Wahid Hasyim (Unwahhas) Joko Prihatmoko saat Forum Group Discussion "Mencari Figur Pemimpin Jawa Tengah Pasca Ganjar-Yasin" di Semarang, Senin (21/8/2023).

Menurutnya, tidak banyak pabrik jamu yang dapat bertahan bahkan bisa berjaya seperti Sido Muncul hari ini. Hal itu dibuktikan dengan ambisinya mengekspansi pemasaran produk Tolak Angin sampai Australia, Jerman, bahkan Arab Saudi.

"Dengan jamu dia mengangkat potensi yang ada di daerah, termasuk di Jateng diangkut. Yang dijadikan bintang iklan berbeda dari yang lain. Jadi antimainstream itu keren. Saya kira visi bisnis dia di Jateng bisa keren," lanjut Joko. 

Baca juga: Respons Bambang Pacul soal Cak Imin Pasangkan Gibran dengan Gus Yusuf di Pilgub Jateng 2024

Kontribusi nyata Sido Muncul untuk masyarakat disebut telah menyentuh masyarakat lapisan terbawah seperti tukang jamu, petani rempah, hingga anak-anak stunting, bibir sumbing, dan seterusnya.

"Bahkan dia sudah mengawali prgram mudik gratis di Jateng 20 tahun silam sebelum Pemprov mengadakannya seperti sekarang," kata Joko.

Sementara itu mantan Bupati Batang Wihaji, juga diketahui menjabat sebagai Ketua Harian Partai Golkar sekaligus Wakil Sekjen GP Anshor yang menunjukkan unsur nadliyin. 

"Di luar itu, kinerja sebagai Bupati Batang itu mendatangkan investasi sangat berhasil. Di atas angka Rp100 triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang," terangnya.

Joko menilai keduanya merupakan dua orang yang memahami betul dunia usaha. Joko menyebut nama itu berdasarkan kinerja. Bukan karena unsur kedekatan dan lainnya. 

"Ada kinerja yang nampak di sana, kalau kayak gini, kalau enggak diangkat, sebagai pengamat, saya kira saya merasa bersalah. Saya hanya memunculkan orang-orang yang layak memimpin Jateng, tapi proses ada di partai, baik nominasi, kandidasi, selebihnya pada rakyat," bebernya.

Lebih lanjut, ia menilai peta politik jateng tidak sama dengan di pusat. Di Jateng terdapat budaya Jawa yang mengakar dan dianggap sangat penting oleh masyarakat.

"Ada kultur yang dominan yaitu njawani, lisannya terjaga, komunikatif, ramah, akomodatif. Satu pemimpin harus integratif, dua otentik, otentik itu tidak banyak gimmick, tidak suka nge-prank. Biasa saja dengan kesantunan yang ada, dengan diri kita. Saya kira itu akan lebih baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com