SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan kepada ratusan kepala SMA, SMK, dan SLB negeri di Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023) mengenai larangan pungutan liar dalam bentuk apa pun.
Hal itu disampaikan usai Ganjar menyerahkan keputusan pengangkatan kepala sekolah dan pengarahan kepada kepala SMAN, SMKN dan SLBN di Balai Pengembangan Pendidikan Khusus, Sendangmulyo, Tembalang, Semarang.
Baca juga: Disdikbud Jateng Kembali Periksa Dugaan Pungli Rp 2,4 Juta di SMKN 1 Purworejo
Ganjar menyinggung masalah pungli yang baru-baru ini ditemukan di Rembang. Ia ingin mewujudkan akses pendidikan merata di Jateng dan berupaya mewujudkan sekolah gratis.
Sehingga, Ganjar tidak ingin adanya pungutan dalam bentuk apa pun di sekolah, terutama SMA negeri sederajat yang justru memberatkan masyarakat.
"Kenapa saya sampaikan, agar kemudian siswa-siswa itu pada saat belajar tidak lagi terbebani apalagi yang tidak mampu. Nah, ini saya ingatkan betul kepada mereka," tutur Ganjar dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Dalam 6 Bulan, Pemprov Jateng Terima Ratusan Aduan Dugaan Pungli di Sekolah
Acara itu dihadiri hampir 90 persen atau sekitar 700 kepala sekolah se-Jawa Tengah. Sebanyak 189 di antaranya menerima SK pengangkatan sebagai kepala sekolah. Sebanyak 62 orang di antaranya merupakan kepala sekolah baru. Mereka berhasil lolos seleksi dari total 440 calon guru penggerak.
Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan kepala sekolah dan guru punya pekerjaan rumah yang berat. Khususnya dalam mendidik dan meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi bonus demografi.
"Saya titipkan pada Bapak Ibu guru, yuk kita genjot anak-anak agar sekolahnya senang, prestasinya bagus, mereka bisa adaptif dengan perkembangan zaman dan tidak ada pungli," tegas Ganjar.
Di samping soal pungli, Ganjar juga mengingatkan terkait ideologi. Khususnya yang telah mereka tandatangani dalam pakta integritas.
"Semua menandatangani pakta integritas. bahwa dia harus membawa nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila, itu kita tegas. Berikutnya tidak korupsi, maka termasuk pungli di dalamnya kita sampaikan secara terbuka. Kalau tidak pasti saya akan ambil tindakan tegas," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.