Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marah Tak Diberi Uang untuk Beli Sabu, Suami di Palembang Aniaya Istri

Kompas.com - 16/07/2023, 19:55 WIB
Aji YK Putra,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Palembang, Sumatera Selatan inisial MUL (42) babak belur dihajar suaminya berinisial MA (54).

Tindakan itu karena pelaku marah lantaran tidak diberi uang Rp 200.000 untuk membeli narkoba jenis sabu.

Akibat kejadian tersebut, MA pun dilaporkan ke Polrestabes Palembang lantaran tidak terima atas perlakuan kasar dari suaminya tersebut.

"Waktu kejadian dia minta uang Rp 200 ribu. Saya tidak berikan karena memang tidak ada uang, suami saya langsung mengamuk dan memukuli saya,” kata MUL, saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: Diberi Upah Rp 100 Juta, 4 Orang Tertangkap Bawa Sabu 24 Kg di Batam

MUL mengatakan, MA merupakan seorang pecandu narkoba jenis sabu sejak beberapa bulan terakhir. Saat sedang dalam kondisi sakau MA suka mengamuk ketika kehabisan sabu.

Saat kejadian itu, MUL kemudian lari dan masuk ke kamar anak mereka dan menguncinya dari luar. Kesal karena tidak dibuka, MA pun pergi meninggalkan rumah.

“Suami saya sudah lama jadi pecandu, kadang saya melarang saya yang dipukuli. Saya juga malah dituduh selingkuh, saya takut kalau nanti anak-anak dianiaya juga kalau suami saya ini mengamuk lagi,”ujarnya.

Baca juga: Hendak Edarkan 4 Kg Sabu ke Sejumlah Kota, 5 Pria Ini Terancam Hukuman Mati

Dengan kejadian tersebut, MUL berharap suaminya dapat ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut. Sehingga, MA dapat sadar atas perilaku yang dilakukannya itu.

“Saya tidak tahu kedepannya seperti apa, yang penting dia ditangkap dulu karena keluarga saya terancam,”ungkapnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah membenarkan laporan tersebut kini telah diterima untuk dilakukan tindak lanjut. Saat ini,mereka melakukan pemeriksaan terhadap korban serta saksi-saksi untuk mengejar MA.

“Sekarang masih dilakukan penyelidikan,”singkat Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com