RUPIAH Borobudur Playon: Run for Charity memenuhi area Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dengan 2.000-an pelari, Sabtu (8/7/2023).
Rupiah Borobudur Playon: Run for Charity merupakan rangkaian kegiatan Angkringan Digital 2023 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, pada 7-8 Juli 2023. Kegiatan berpusat di Taman Lumbini DPSP Borobudur.
Dilepas oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, pelari yang berpartisipasi di Rupiah Borobudur Playon mulai dari bocah sampai yang berusia 81 tahun.
Peserta dibagi dalam tiga kategori pelari, yaitu kelompok 5 kilometer, 7 kilometer, dan 10 kilometer. Sejumlah pelari nasional, seperti Elizar Ghamasi, Nugroho, Basunjaya, dan Samson Karega Kamau, ikut memeriahkan kegiatan ini.
Presenter dan pegiat gaya hidup sehat Melanie Putria turut ambil bagian pula. Selain ikut berlari di kelompok 5 kilometer, Melanie juga bicara soal relasi kesehatan jasmani, rohani, dan keuangan dalam diskusi Milenial Paham Rupiah pada hari yang sama.
Seluruh biaya registrasi pelari yang tidak masuk kelompok free-runner disumbangkan ke 10 desa dan dua yayasan di kawasan Borobudur. Selain dari biaya pendaftaran, ada pula donasi tambahan dari para pelari dengan besaran sukarela.
"Total donasi mencapai Rp 149.769.400, dibagi rata," kata Ketua Panitia Angkringan Digital 2023, Dedy Irianto, Senin (10/7/2023).
Penerima donasi Rupiah Borobudur Playon: Run for Charity beserta tujuan penggunaannya adalah sebagai berikut:
Donasi secara simbolis diserahkan pada Sabtu siang, selepas talkshow Milenial Paham Rupiah, yang juga adalah rangkaian kegiatan Angkringan Digital 2023.
Baca juga: Jangan Terlewat, Ada Angkringan Digital 2023 di Borobudur
Lihat postingan ini di Instagram
Selain donasi dari Rupiah Borobodur Playon: Run for Charity, Angkringan Digital 2023 juga mendatangkan omzet Rp 59.503.865 bagi 30 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan Borobudur dan Kabupaten Magelang, yang menggelar booth di Taman Lumbini.
"Kegiatan seperti ini harus bisa memberikan hasil yang kembali langsung ke masyarakat, memberdayakan masyarakat, termasuk UMKM," kata Dedy.
Meski berupa kegiatan olahraga, Rupiah Borobudur Playon: Run for Charity juga merupakan bagian dari gerakan Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, terutama dari lini non-tunai.
Ini karena para peserta diwajibkan menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) untuk pembayaran biaya pendaftaran dan donasi. Setali tiga uang, transaksi di booth UMKM yang ada di Taman Lumbini juga didorong memakai QRIS.
Baca juga: Cara Daftar QRIS untuk Pelaku Usaha
QRIS adalah pembayaran non-tunai menggunakan basis kode quick response (QR), besutan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia.
Memakai QRIS, konsumen cukup memindai (scan) kode QR milik merchant lewat aplikasi perbankan di gadget kemudian memasukkan nominal yang harus dibayar. Ikuti langkahnya dan sudah, selesai.
Penggunaan QRIS akan menghapus kisah uang kembalian belanja diganti permen. Risiko pedagang menerima uang palsu dalam pembayaran juga mengecil. Lalu, merchant dan konsumen sama-sama punya catatan penerimaan dan pemanfaatan dana masing-masing.
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.