Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Sistem "Lock Area" di Bandara Hang Nadim, Driver Taksi Online "Off Bid"

Kompas.com - 10/07/2023, 16:34 WIB
Hadi Maulana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com– Tidak terima dengan sistem lock area yang diberlakukan Grab Indonesia dan pengelolah Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sejumlah driver taksi online, khususnya Grab Car melakukan off bid untuk hari ini, Senin (10/7/2023).

“Sengaja kami lakukan aksi ini, sebagai bentuk kekecewaan kami terhadap aplikasi Grab yang memberlakukan lock area,” kata Yoyok kepada Kompas.com ditemui di Sekupang, Senin (10/7/2023).

Tidak saja meminta agar lock area ditiadakan, Yoyok mengaku aksi ini juga meminta agar pihak Grab dapat memberlakukan tarif sama untuk semua driver Grab Car yang ada.

“Untuk 30 Grab Car yang terdaftar di Bandara Hang Nadim tarifnya berbeda dengan kami Grab Car lainnya, kami berharap jika sistem lock area diberlakukan, berbanding lurus dengan kami yang tidak terdaftar di Grab Car Hang Nadim,” papar Yoyok.

"Misalnya jika tarif Grab Car Hang Nadim antar ke Nagoya Rp 130.000, maunya kami seperti itu juga. Sekarang enggak, kami hanya Rp 80.000 dan itu pun belum lagi terhitung potong aplikator, jadi bisa dibayangkang berapa kami dapat, jelas jauh berbeda,” tambah Yoyok.

Baca juga: Akhirnya, Taksi Online Boleh Jemput Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam

Pernyataan senada disampai driver Grab lain, Githa. Dia merasa ada ratusan Grab Car lainnya yang berhak untuk mendapatkan perlakukan yang sama dari pihak Grab itu sendiri.

“Boleh dibatasi, tapi tarifnya juga diberlakukan sama dong, jangan seperti ini, seolah seperti ada pilih kasih antara driver satu dengan driver lainnya,” tegas Ghita.

Direktur Utama (Dirut) PT Bandara Internasional Batam (BIB), selaku pengelolah Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Pikri Ilham Kurniasyah mengaku tidak memahami dengan sistem lock area.

“Itu merupakan masalah internal Grab itu sendiri sendiri,” terang Pikri.

Pikri menjelaskan, untuk jumlah driver Grab Car saat ini di Hang Nadim berjumlah 90 driver.

Dari jumlah itu terdiri dari 30 driver online dari taksi berpelat hitam dan 60 lagi dari taksi konvesional yang beralih menjadi Grab Car atau taksi online.

“Jujur saat ini yang dibutuhkan Hang Nadim hanya 300 taksi saja, kalau semua masuk nanti dapat sekali tarikan saja, bisa tidak makan semua orang nanti, makanya kami berlakukan sesuai kebutuhan saja,” terang Pikri.

Baca juga: Sopir Taksi Online di Medan Mengaku Mobilnya Dibawa Kabur Oknum TNI

Namun demikian, Pikri mengaku bisa saja dilakukan penambahan, seiring dengan bertambahnya trip dan jumlah penumpang di Hang Nadim.

“Jangan ada pikiran aneh-aneh dulu, jika jumlah penumpang sudah mulai ramai, tentunya akan kami lakukan penambahan, kami juga tidak mau membiarkan taksi yang ada di Hang Nadim sama sekali tidak mendapatkan penumpang,” jelas Pikri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com