SOLO, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumberlawang bakal melakukan upaya mediasi atas dugaan guru matematika yang mem-bully anak didiknya lantaran tak mengenakan jilbab.
Rencana ini diungkap Kepala Sekolah SMA N 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih, yang mengaku telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
"Kami akan segera menindaklanjuti. Kemudian kami akan menghadirkan beliaunya dengan bapak ibu guru. Tadi saya juga sudah koordinasi dengan Polres Sragen akan mediasi," kata Suranti Tri Umiatsih, pada Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Siswi SMAN di Sragen Diduga Dirundung Guru gegara Tak Pakai Jilbab: Anak Saya Nangis Ketakutan
Penjadwalan mediasi, lanjut Suranti, bakal dijadwalkan unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Sragen.
"Karena sudah dilaporkan, kami menunggu jadwal dari Polres Sragen juga karena waktunya juga harus sinkronkan," ujar dia.
Pengakuan pihak sekolah, pada Kamis (10/11/2022), korban masih mengikuti pembelajaran terutama pelajaran mata pelajaran, matematika.
"Laporan dari bapak ibu guru yang mengajar kemarin baik-baik saja, tapi kemudian karena dijemput orangtuanya ke sekolah terus diajak ke Polres Sragen," ucap dia.
"Kemarin saya tidak di sekolah karena ada tugas di luar. Artinya anak ini sebenarnya masih mau sekolah masih sekolah diajar guru matematikanya juga katanya masih mengikuti pelajaran," lanjut dia.
Baca juga: Guru di Sragen Diduga Bully Siswinya hingga Menangis Ketakutan karena Tak Berjilbab
Suranti berharap, setelah adanya upaya mediasi ini, permasalahan yang menimpa sekolah dan muridnya ini segera terselesaikan.
"Harapannya bisa ketemu mengklirkan begitu, orangtua dan sekolah ataupun guru sama-sama klir, sama-sama selesai, agar tidak berlarut," harap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.