Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Anak Diamankan Polisi terkait Kasus Pengeroyokan yang Menewaskan Warga Bojonegoro

Kompas.com - 02/11/2022, 19:07 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Cepu, Polres Blora, Polda Jawa Tengah menangkap belasan anak yang diduga terlibat dalam pengeroyokan warga Bojonegoro hingga tewas.

Kapolsek Cepu, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agus Budiana mengatakan belasan anak tersebut saat ini masih dalam proses pemeriksaan pihak kepolisian.

"Hari ini kita mengamankan 19 anak. Masih kita lakukan pemeriksaan, untuk menggali sejauh mana keterlibatan dan peran masing-masing," ujar Agus saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Diduga Jadi Korban Pengeroyokan di Blora, Pemuda Asal Bojonegoro Tewas

Para terduga pelaku pengeroyokan tersebut juga sudah diajak untuk melakukan pra-rekonstruksi di tempat kejadian pekrara (TKP). Pra-rekonstruksi tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran dan keterlibatan mereka yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

"Intinya ya untuk mempertajam per peran masing-masing. Sejauh mana perannya saat itu," kata dia.

Meskipun telah menangkap belasan anak, pihaknya masih terus mencari terduga pelaku lainnya yang belum berhasil ditangkap.

Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda asal Bojonegoro, Jawa Timur berinisial R (24) tewas usai dikeroyok sekelompok pemuda lainnya. Warga Bojonegoro tersebut tewas usai mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya.

Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di lingkungan Mentul, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora pada Senin (31/10/2022) malam.

Motif pengeroyokan berujung tewasnya korban ditengarai masalah perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com