Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jerman Batal Pakai Sandal Upanat di Candi Borobudur, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 17/06/2022, 15:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan rombongan batal memakai alas kaki khusus atau sandal upanat saat naik ke struktur Candi Borobudur, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/6/2022).

Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud), Hilmar Farid menjelaskan, mereka batal memakai sandal upanat karena keterbatasan waktu.

Meski demikian, petugas telah memperkenalkan sandal upanat yang terbuat dari material spon ati tersebut adalah salah satu upaya untuk melindungi batu Candi Borobudur.

Baca juga: Presiden Jerman Tinjau Balai Konservasi sampai Naik Struktur Candi Borobudur

Presiden Frank-Walter Steinmeier pun membawa beberapa sandal tersebut untuk dibawa pulang.

"Sempat kita perkenalkan sandal baru, cuma karena waktu jadi nggak sempat kalau harus buka sepatu. Jadi beliau hanya bawa pulang, tapi pesannya sudah sampai bahwa ini sandal juga salah satu inisiatif untuk menjaga kelestarian dari candi," jelas Hilman, di kantor Balai Konservasi Borobudur Magelang, Jumat (17/6/2022).

Ketua Pokja Kajian dan Laboratorium Balai Konservasi Borobudur, Nahar Cahyandaru menambahkan, pemakaian sandal upanat memang menjadi salah satu dari SOP untuk tamu maupun wisatawan yang hendak naik ke struktur Candi Borobudur. Akan tetapi, saat ini SOP tersebut masih sosialisasi.

"Iya rencananya semua yang (naik) ke candi seperti itu, tapi itu karena sifatnya masih sosialisasi, diperkenalkan ke publik, dan dari pihak protokoler mengarahkan 'go head', ya kita nggak bisa memaksa (memakai sandal)," imbuh Nahar.

Kepada Presiden Frank-Walter Steinmer, petugas telah memberikan pemahaman bahwa keausan candi Borobudur adalah persoalan serius yang butuh penanganan khusus.

"Tapi semua kita sampaikan bahwa tujuannya (pemakaian sandal upanat) karena keausan itu salah satu permasalahan yang terjadi di Borobudur dan beliau juga dari ekspresinya mengatakan 'oh ya ini permasalahan serius'," lanjutnya.

Seperti diketahui, Presiden Frank-Walter Steinmeier meninjau Laboratorium Fisik dan ruang arsip Memory of the World (MOW) di Balai Konservasi Borobudur.

Dia didampingi Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilman Farid, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Direktur UNESCO kantor Jakarta Mohamed Djelid, jajaran PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur dan pejabat setempat.

Rombongan naik ke Relief Karmawibhangga di sisi tenggara, dan menaiki struktur di lorong 1 melalui sisi timur untuk menerima penjelasan dari pemandu tentang candi Borobudur dan relief.

Pada kesempatan itu, Presiden Jerman juga menyaksikan monitoring dan evaluasi drainase di lorong 1 sisi barat dengan menggunakan peralatan bantuan dari pemerintah Jerman.

Baca juga: Tiket Candi Borobudur Tak Jadi Naik, Ganjar Pranowo: Tidak Perlu Ditanyakan Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com