Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total 130 Ton Jagung dari Kementan Tiba di Blitar, Peternak Ayam: Bukan Bagian yang Dijanjikan Pak Jokowi...

Kompas.com - 21/09/2021, 18:29 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Puluhan ton jagung yang tiba di Blitar, Jawa Timur, pada Senin (21/9/2021) ternyata bukan bagian dari bantuan 30.000 ton jagung yang dijanjikan Presiden Joko Widodo pada peternak ayam. 

Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (PUTERA) Blitar, Sukarman mengatakan, 80 ton jagung yang telah datang pada Senin kemarin merupakan bantuan yang diupayakan  Kementerian Pertanian.

Baca juga: Dikirimi Presiden Jokowi Jagung 20 Ton, Suroto Hanya Ambil 5 Ton

"Jagung yang sudah datang ini pengondisian oleh Dirjen Tanaman Pangan di Kementan. Ini bukan bagian dari 30.000 ton yang dijanjikan Pak Jokowi," ujar Sukarman kepada Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Meski bukan bagian dari janji Jokowi, kiriman itu merupakan bantuan pengadaan jagung dengan harga di bawah harga pasar yaitu Rp 4.500 per kilogram.

Saat ini, kata Sukarman, harga jagung di kandang peternak masih berada di kisaran Rp 6.000 per kilogram.

Hingga hari ini, kata Sukarman, total jagung yang telah dikirim melalui Dirjen Tanaman Pangan Kementan itu mencapai 130 ton.

Diketahui, pada Senin kemarin, sebanyak 80 ton jagung datang bersamaan dengan 20 ton jagung khusus untuk Suroto, pembentang poster ke arah Jokowi yang viral beberapa waktu lalu.

"Hari ini tadi datang lagi lima truk. Ya kurang lebih 50 ton. Jadi total sudah 130 ton yang tiba di koperasi PUTERA," ujarnya.

Sukarman mengatakan, jagung dari Dirjen Tanaman Pangan itu merupakan bagian dari bantuan sebanyak 1.000 ton bagi peternak ayam petelur di sejumlah sentra peternak rakyat di Jawa dan Sumatera.

Baca juga: Suroto Tak Menyangka Dikirimi Bantuan 20 Ton Jagung oleh Jokowi

Koperasi PUTERA, ujarnya, juga mendapatkan jatah sebanyak 350 ton, sehingga masih akan ada lagi pengiriman 220 ton untuk Koperasi PUTERA.

"Jagung 130 ton itu sudah langsung kami distribusikan ke peternak anggota koperasi. Belum saya hitung berapa jumlahnya," kata Sukarman.

Kata Sukarman, dari 130 ton itu paling banyak diambil peternak di wilayah Kecamatan Kademangan di sekitar tempat tinggal Suroto yang merupakan sentra peternak ayam rakyat terbesar di Kabupaten Blitar, yaitu sebanyak 60 ton.

Sisanya, kata dia, disebar ke berbagai wilayah di Kabupaten Blitar di tempat peternak ayam petelur anggota koperasi.

Meski tak yakin bantuan 1.000 ton jagung dari Dirjen Tanaman Pangan itu akan berdampak pada harga jagung di pasar, Sukarman mengaku sedikit lega.

"Ya setidaknya ada jagung dengan harga terjangkau bagi kami untuk satu dua minggu ke depan sembari menunggu janji 30.000 ton itu," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Tepati Janji, 90 Ton Jagung Seharga Rp 4.500 Per Kilogram Tiba di Blitar


Sukarman termasuk salah satu pihak yang diundang ke Istana Kepresidenan Jakarta bersama Suroto dan Rofi Asifun, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional usai viral poster dibentangkan ke arah Jokowi pada 7 September lalu.

Saat pertemuan tersebut, Jokowi menjanjikan akan memberikan 30.000 ton jagung bagi peternak ayam di berbagai wilayah.

Undangan kepada mereka datang usai aksi Suroto yang viral saat membentangkan poster ke arah Jokowi. Poster itu berbunyi, "Pak Jokowi Tolong Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar. Telur Murah."

Akibat aksinya, Suroto sempat digelandang ke Kantor Polres Blitar Kota dan dilepaskan sekitar 4 jam kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com