Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Viral, Ini Kata Pengelola TNGM

Kompas.com - 16/08/2021, 20:26 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Foto memperlihatkan seorang pendaki berswafoto dan Tiktok-an di puncak Gunung Merapi viral di media sosial (medsos).

Foto tersebut diunggah akun Instagram @merapi_uncover pada Senin (16/8/2021).

Ada dua foto dengan caption berbeda yang diunggah dalam akun Instagram tersebut.

"Kemarin 15 agustus 2021. Blas renek uwong. Nk puncak suarane gemurung," tulis pengunggah dalam caption foto pertama.

Baca juga: Hujan Abu Gunung Merapi Guyur Sejumlah Tempat di Magelang hingga Temanggung

Hingga kini, foto tersebut telah disukai lebih dari 4.500 kali pengguna Instagram dan mendapatkan 143 komentar.

Untuk menelusuri kebenaran dari foto viral tersebut, Kompas.com mengkonfirmasi Balai Taman Nasional Gunung Merapi.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Merapi Akhmadi mengatakan, latar foto pendaki tersebut berlokasi di Pasar Bubrah.

Awan panas guguran Merapi tanggal 26 Juli 2021 pukul 23.51 WIB dan 23.55 WIB terekam di seismogram dengan amplitudo 30mm durasi 187 detik dan 148 detik. Jarak luncur 2.500 m ke arah barat daya. BPPTKG Awan panas guguran Merapi tanggal 26 Juli 2021 pukul 23.51 WIB dan 23.55 WIB terekam di seismogram dengan amplitudo 30mm durasi 187 detik dan 148 detik. Jarak luncur 2.500 m ke arah barat daya.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan foto yang diunggah di medsos tersebut apakah asli atau bukan.

"Yang kami amati sesuai dengan pengamatan dari kondisi puncak, kemudian ada rumput-rumput serta bebatuan kami menilai perbandingan seperti itu diambil bukan pada saat sekarang," kata Akhmadi.

"Kami ada dokumentasi tapi kami tidak bisa share. Dokumentasi dari BPPTKG kondisi puncak sekarang itu paling tidak satu bulan terakhir tidak seperti itu. Itu yang bisa kami konfirmasikan," tambah dia.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, 4 Kecamatan di Temanggung Terdampak Hujan Abu

Akhmadi menambahkan setiap momentum 17 Agustus, Sura dan Tahun Baru atau musim yang dimungkinkan ada kegiatan pendaki sudah dilakukan antisipasi dengan patroli.

Patroli dilakukan dengan melibatkan Muspika di jalur pendakian baik Selo di Kabupaten Boyolali, Sapuangin di Kabupaten Klaten, maupun Cangkringan di Kabupaten Sleman yang sudah lama ditutup.

"Itu sudah kita antisipasi patroli intensif sejak tanggal 9, 10, 11 Agustus 2021. Kemudian patroli rutin dilanjutkan mulai kemarin sampai dengan pasca 17 Agustus," kata Akhmadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com