TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sukapura, Kabupaten Tasikmalaya, Dadih Abdul Hadi mengatakan, PDAM telah kehilangan 400 pelanggan yang minta berhenti berlangganaan dan mengurangi debit pasokan air.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Pelaku Usaha: Kami Pilih Kibarkan Bendera Kuning, Artinya Bisa Mati Kapan Saja...
Mereka beralasan sudah tak mampu membayar tagihan bulanan akibat pendapatan menurun selama pandemi.
Baca juga: Usai Diperiksa 8 Jam, Anak Akidi Tio Janji Sumbangan Rp 2 Triliun Cair Hari Ini
Para pelanggan berasal dari individu maupun pelanggan besar seperti perusahaan.
"Iya, selama pandemi setahun ini berimbas juga ke perusahaan daerah seperti kita. Kita mencatat telah kehilangan 400 pelanggan, baik rumahan yang minta diputuskan dan beberapa perusahaan yang mengurangi pasokan debit air supaya tagihan bayaran bulanannya menurun," ujar Dadih kepada wartawan di kantor PDAM Sukapura, Selasa (3/8/2021).
Dadi mengatakan, pelanggan yang mengurangi debit air salah satunya rumah sakit swasta ternama di Tasikmalaya. Mereka meminta pengurangan pasokan sampai 70 persen.
Biasanya, per bulan tagihan langganan rumah sakit tersebut mencapai Rp 40 juta. Namun, selama pandemi, hanya mampu membayar Rp 5 juta per bulannya.
"Mulai paling banyak minta pemutusan sambungan pasokan air mulai Februari sampai Juli 2021 sekarang. Mereka berlasan tak mampu lagi membayar tagihan bulanan langganan air," kata Dadih.