MUI Bantah Ada Pembubaran Dialog Lintas Agama

SURABAYA, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur membantah telah ada upaya pembubaran acara dialog lintas agama pada Selasa (11/6/2013) lalu di Surabaya. Menurut mereka, insiden itu terjadi setelah acara selesai. Jadi, tidak ada istilah pembubaran.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Jatim, Abdurrahman Aziz, menegaskan, tidak ada istilah pembubaran. Acara itu memang sudah selesai. "Acara itu memang ilegal. Bayangkan, sudah dua kali acara itu ditolak oleh pihak penyedia tempat karena memang ilegal," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (13/6/2013).

Pertama, acara itu akan dihelat di sebuah rumah makan di kawasan Jalan Jemursari, Surabaya. Karena tidak mendapat izin, tempat acara tersebut dipindah di sebuah tempat di Jalan Margorejo Indah, Surabaya. Di tempat itu, mereka tidak mendapatkan izin juga sehingga dipindah ke Wisma Keuskupan, Jalan WR Supratman, Surabaya.

Sementara terkait identitas kelompok yang tiba-tiba datang dan diduga membubarkan acara, dia menegaskan bukan hanya kelompok FPI, tetapi beberapa elemen umat Islam yang tergabung dalam Gabungan Umat Islam Bersatu (GUIB). "Banyak elemen, FPI salah satunya ada di dalamnya," ungkap Abdurrahman Aziz.

Massa GUIB menolak dialog Teologis Islam-Kristen dengan tema "Textual Criticism: Membedah Beragam Varian Teks-teks Al-Kitab & Al-Quran" karena diaanggapnya forum yang berbahaya bagai umat Islam. Terlebih lagi, acara ini dihadiri oleh sosok Ulil Abshor Abdalla dari Jaringan Islam Liberal yang pemikirannya bagi umat Islam dianggap menyesatkan.