Kurangi Golput, Panitia di TPS Pakai Kostum Wayang

SEMARANG, KOMPAS.com —Tempat pemungutan suara (TPS) 12 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, terlihat unik. Sebab, panitia pemungutan suara (PPS) yang bertugas mengenakan kostum wayang dengan tokoh pandawa lima dan buto cakil.

Ketua PPS Wagiman mengatakan pihaknya mengambil tokoh wayang pandawa lima ini sesuai dengan Pancasila. "Selain itu juga untuk melestarikan budaya Jawa yang diharapkan juga dijunjung oleh gubernur terpilih," ujarnya Minggu (26/5/2013).

Wagiman menambahkan, dengan mengenakan kostum wayang diharapkan juga agar masyarakat tidak golput. Menurutnya dengan kostum wayang banyak warga yang akan penasaran dan datang untuk menggunakan hak pilihnya.

Bahkan, bukan hanya mengenakan kostum wayang, pemungutan suara juga diiringi gending-gending Jawa. Pada pintu masuk dan keluar juga dihias dengan janur layaknya pesta pernikahan. Jumlah daftar pemilih tetap di TPS tersebut sebanyak 600 orang. Terbagi dari enam RT dan dua RW.

"Jumlah total surat suara 615, karena ada tambahannya sebagai cadangan. Dan Alhamdulillah hingga pukul 11.00 sudah separuh lebih yang datang," tambahnya.

Kostum tersebut disewa sendiri dengan menggunakan uang pribadi. Ia mengaku membuat TPS menjadi unik agar lebih menyenangkan sehingga membuat orang senang datang ke TPS. Wagiman mengatakan, kostum wayang ini akan menjadi tradisi di Kampung Margosari. Sebab pada pemilihan wali kota beberapa waktu lalu para panitia juga mengenakan kostum wayang dengan tokoh punakawan.

Seorang warga, Narti (45), mengaku senang dengan model TPS tersebut. "Seru saja, menyenangkan dan bagus," ujarnya singkat.