Kompetisi Selancar Internasional Diwarnai Pelepasan Anak Penyu

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Banyuwangi International Surfing Competition mulai digelar di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, Jumat (24/5/2013). Dimulainya kompetisi yang diikuti oleh 20 negara itu ditandai dengan pelepasan tukik atau anak penyu.

"Pelepasan tukik menjadi simbol harmoni antara sport-tourism dan pelestarian lingkungan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, Jumat (24/5/2013). Banyuwangi dikenal sebagai salah satu tempat penangkaran penyu. Penyu ditangkarkan di kawasan Sukamade, yang merupakan bagian dari "Segitiga Emas" Banyuwangi bersama Kawah Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo.

Kompetisi juga ditandai dengan kesenian hadrah dan doa lima agama. "Kawasan Pantai Pulau Merah memang dikenal sebagai tempat dengan kerukunan umat beragama yang bagus. Para peselancar asing dan wisatawan bisa merasakan nuansa damai dalam balutan keindahan alam dan kekayaan budaya Banyuwangi," ujarnya.

Perhelatan Banyuwangi International Surfer Competition di Pantai Pulau Merah digelar mulai 24-26 Mei 2013. Kompetisi tersebut digelar dengan tiga kategori, yaitu internasional, nasional, dan lokal.

Untuk kategori internasional terdapat 29 peselancar dari berbagai negara, mulai Jepang, Australia, Selandia Baru, Perancis, hingga Amerika Serikat. Sedangkan untuk kategori nasional diikuti 19 peselancar, dan kategori lokal 40 peselancar.