Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Putuskan Penutupan Pasir Besi, Bupati Tasik Dikejar Mahasiswa

Kompas.com - 20/05/2013, 21:31 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pembahasan penutupan pasir besi antara perwakilan mahasiswa dengan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum di sebuah ruangan kantor bupati Tasikmalaya, Senin (20/5/2013) berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa terlibat bentrok dan sempat adu jotos dengan petugas kepolisian yang mengamankan jalannya audiensi tersebut.

Pantauan Kompas.com, pertemuan perwakilan mahasiswa dengan bupati, DPRD dan kepolisian setempat awalnya berjalan lancar. Para mahasiswa yang membawa perwakilan masyarakat Tasikmalaya Selatan itu meminta bupati untuk menutup total pertambangan pasir besi di Tasikmalaya Selatan.

Dalam pertemuan itu, bupati pun merespons keinginan perwakilan mahasiswa dan mendukungnya. Terlebih, pemerintah daerah telah menetapkan penutupan segala aktivitas tambang pasir besi sejak 1 Mei 2013 lalu. Namun, di akhir acara, para mahasiswa ingin bupati menandatangani pernyataan penutupan pasir besi di hadapan mereka.

Bupati menyatakan belum bisa memberikan keputusan terkait keinginan mahasiswa itu, karena harus dibahas dulu dengan unsur pemerintah dan muspida lainnya. Terlebih bupati saat itu telah ditunggu pada acara Menteri Agama Suryadharma Ali, yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dari kantor bupati.

Perwakilan mahasiswa pun mencoba menahan bupati dalam acara tersebut. Bupati digiring keluar ruangan oleh beberapa anggota Satpol PP setempat. Pamitnya bupati membuat para mahasiswa berang dan mencoba untuk mengejar bupati. Namun, barikade polisi yang tengah berjaga sebelumnya berupaya menghalangi para mahasiswa tersebut. Bentrokan antara perwakilan mahasiswa dan kepolisian pun sempat terjadi saat beberapa mahasiswa mengamuk karena dihalang-halangi polisi.

"Kami kecewa, kenapa polisi menghalangi kami," teriak salah seorang mahasiswa saat dihalangi barikade petugas kepolisian setempat.

Sementara, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, selama ini pemerintah tetap menjalankan keputusannya untuk menutup usaha tambang pasir besi di Tasikmalaya Selatan. Keputusan itu berlaku sejak 1 Mei 2013 lalu, dan dijalankan oleh penegak hukum, mulai dari kepolisian, kejaksaan, TNI dan petugas Satpol PP.

"Sampai saat ini, kami masih memberlakukan putusan penutupan pasir besi itu," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui putusan bupati melarang dan menutup seluruh usaha tambang pasir besi di wilayah selatan Tasikmalaya. Putusan itu diambil setelah pihaknya mendapatkan masukan dari berbagai elemen masyarakat di Tasikmalaya Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com