Kondisi Kandang Owa-owa di Pararawen Memprihatinkan

PALANGKARAYA, KOMPAS.com- Kondisi sebagian kandang di Pusat Konservasi dan Perlindungan Owa-owa (Hylobates spp) Pararawen, Kalimantan Tengah, sudah sangat memprihatinkan. Kandang-kandang tersebut sudah berlumut, usang, dan kayunya lapuk, sehingga perlu diganti.

Pengelola Pusat Konservasi dan Perlindungan Owa-owa Pararawen, Aurelien Brule, di Palangkaraya, Kalteng, Senin (6/5/2013), mengatakan, di tempat itu terdapat sekitar 60 kandang. Lebih kurang 20 kandang sudah perlu diperbaiki.

Pusat Konservasi dan Perlindungan Owa-owaPararawen yang terletak di Desa Lemo, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, didirikan pada tahun 2009. Di tempat itu terdapat 145 owa-owa.

Idealnya, jumlah kandang harus ditambah setidaknya 40 unit lagi untuk owa-owa sebanyak itu. Itu pun kalau jumlah owa-owa tidak bertambah.

"Biaya membuat satu kandang cukup besar, sekitar 3.000 euro (sekitar Rp 36 juta)," tuturnya.

Sementara itu, kemungkinan owa-owa bertambah semakin meningkat akibat penyitaan, deforestrasi, atau diserahkan pemiliknya. Yayasan Kalaweit mendapatkan dananya dari para donatur. Sekitar 95 persen donatur berasal dari luar negeri. Karena itu, kontribusi dari para donatur masih sangat diharapkan. Ukuran kandang yang memadai yakni tinggi enam meter, panjang 12 meter, dan lebar enam meter.