Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rutan Bireuen Didominasi Napi Narkoba

Kompas.com - 03/05/2013, 20:05 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Dari 202 orang tahanan penghuni rumah tahanan Bireuen, 80 persen di antaranya terjerat kasus narkoba. Pada 2013 hingga April saja tercatat sudah tujuh kasus ganja dan 11 sabu-sabu yang ditangani Polres Bireuen.

Demikian disampaikan Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono SIK di ruang kerjanya, Jumat (3/5). Dari belasan kasus pembuka awal tahun hingga menjelang pertengahan 2013 ini, sebanyak 15 tersangka yang terlibat penggunaan barang haram itu sudah diamankan.

"Setiap tahun, kasus narkoba mendominasi kasus-kasus lain yang ditangani kepolisian dan ini butuh kerja keras berbagai pihak," jelas kapolres.

Dia merinci pada 2011, jajaran Polres Bireuen ikut menangani 27 kasus ganja dan 67 kasus sabu-sabu serta menangkap 135 tersangka. Tahun selanjutnya yakni 2012, sebanyak 18 kasus ganja dan 36 kasus sabu-sabu ditangani kepolisian. Dari jumlah kasus tersebut, 56 tersangka sudah dipenjara.

Yuri menyebutkan, penyebab tingginya penyalahgunaan maupun peredaran narkoba di Kabupaten Bireuen, antara lain kurangnya lapangan pekerjaan; masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan narkoba serta; belum ada efek jera para pelaku penyalahgunaan narkoba.

"Kita berupaya terus melakukan kegiatan penyuluhan guna mencegah narkoba seperti melakukan pemetaan jaringan dan pola distribusi narkoba," tambahnya.

Selain itu, jajaran Polres Bireuen mengintensifkan turun ke sekolah-sekolah melakukan pendekatan dengan remaja agar tidak mudah terpengaruh.

"Termasuk menggelar kegiatan saweue keude kupi (singgah, menyambangi warung kopi, red) guna memberi penyuluhan serta pembentukan kader antinarkoba ke desa-desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com