MEDAN, KOMPAS.com - Ratusan warga di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, bergotong royong membersihkan rumah mereka dari kotoran sisa banjir bandang yang sempat melanda daerah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina,) Risfan Juliardi, ketika dihubungi dari Medan, Rabu (1/5/2013), mengatakan, gotong royong membersihkan rumah dari kotoran berupa lumpur, sampah dan sisa banjir lainnya itu, juga melibatkan pegawai kelurahan dan kecamatan.
Pembersihan sisa banjir, menurut dia, bukan hanya tanah lumpur di dalam rumah, melainkan juga potongan kayu, batu besar, dan sampah yang hanyut dari sungai.
"Jadi, sisa potongan kayu ukuran besar dan kecil banyak ditemukan berserakan di tengah jalan di sejumlah desa dan kelurahan. Kayu-kayu itu harus dipotong karena mengganggu lalu lintas," ujar Risfan.
Risfan mengatakan, sampah dan kotoran banjir bandang itu harus secepatnya dibersihkan, agar masyarakat dapat kembali pulang ke rumah mereka masing-masing.
"Pemkab Madina tetap berusaha agar warga dapat secepatnya menempati rumah mereka yang ditinggalkan itu," kata Risfan.
Banjir bandang terjadi Minggu (28/4/2013) sekitar pukul 18.30 WIB, akibat turun hujan sangat lebat sehingga Sungai Aek Mata dan Sungai Ranto Puran meluap.
Akibat banjir tersebut, 673 orang mengungsi, enam warga mengalami luka-luka, 15 rumah rusak berat, lima rumah rusak ringan, satu mushalla rusak serta dua unit jembatan juga rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.