Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Menipis, Bayi di Gunungkidul Rawan Polio

Kompas.com - 25/04/2013, 22:08 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Bayi di Gunungkidul, DI Yogyakarta, rawan terkena penyakit polio akibat vaksin yang dimiliki sejumlah puskesmas kosong. Dinas Kesehatan memperketat penggunaan vaksin yang biasa diberikan kepada bayi 0-9 Bulan.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dwi Fransetiyono mengatakan, minimnya vaksin polio terjadi sejak awal tahun lalu. Hal ini karena stok vaksi di Dinkes DIY menipis.

"Hal ini menyebabkan stok di beberapa puskesmas kosong sejak sepekan terakhir, namun datanya kami belum tahu," terangnya, Kamis (25/4/2013).

Dwi menjelaskan, kebutuhan vaksin polio di Gunungkidul per bulannya mencapai 4.000 dosis yang pengadaannya langsung dilakukan Dinkes DIY.

"Daerah hanya bisa mengajukan kebutuhan, tidak bisa melakukan pengadaan sendiri," paparnya. 

Dia mengungkapkan, sudah mengajukan kebutuhan vaksin ke Dinkes DIY, dan berharap vaksin polio segera dikirim.

"Kamis depan kemungkinan segera dikirim dari DIY," ungkapnya.  

Kepala Puskesmas I Karangmojo, Heru Istiadi, mengungkapkan, stok vaksin polio di puskesmas yang dipimpinnya sudah mulai menipis sejak awal tahun.

"Stok vaksin IPP memang habis sejak minggu lalu," katanya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, sejak awal tahun, Dinkes Gunungkidul memberikan rambu-rambu pemakaian vaksin polio. Pemakaian vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit polio ini harus sesuai dengan plafon yang sudah ditetapkan, yakni antara 6 sampai 10 orang pasien.

"Setiap dosis bisa digunakan 6-10 pasien, jadi harus ada pasien sejumlah itu dulu baru kita berikan vaksin, hal ini karena vaksin yang sudah dibuka tidak bisa di gunakan kembali," paparnya. 

Sementara itu, salah satu dokter di Gunungkidul, dr Nuri Cahyawati, mengatakan, vaksin polio sangat penting bagi perkembangan balita usia 0-9 bulan. Jika tidak divaksin polio ini, balita bisa terserang penyakit polio atau lumpuh layu.

"Biasanya, seorang balita harus divaksin polio sebanyak tiga sampai empat kali," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com