Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Intip Siswi Mandi, Pria Beristri Dikeroyok hingga Tewas

Kompas.com - 14/04/2013, 19:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa Wibowo (41), warga Kampung Sanggrahan Wates, Kota Magelang, Jawa Tengah. Ia tewas setelah sekelompok orang karena dianggap sering mengintip siswi-siswi SMK Kesdam IV/Diponegoro yang sedang mandi di asrama setempat.

Kepala Polres Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Joko Pitoyo mengatakan, pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (12/4/2013) dini hari. Pelaku diduga berjumlah 14 orang. Kini kasusnya diserahkan ke Detasemen Polisi Militer IV/2 Sub Datasemen 2-1 Kodam IV/Diponegoro Magelang.

"Penganiayaan diduga dilakukan setelah korban ketahuan mengintip salah satu siswi SMK Kesdam IV/Diponegoro yang sedang mandi di kamar mandi asrama RST dr Soedjono," ujarnya, Minggu (14/4/2013).

Bambang Prayogo selaku Ketua RW 06/6 Kampung Sanggrahan membenarkan bahwa Wibowo adalah warganya yang meninggal akibat pengeroyokan. Menurut Bambang, Wibowo meninggal di ICU dr Soedjono pada Sabtu (13/4/2013) malam dengan luka lebam di sekujur tubuhnya.

Bambang mengetahui kronologi kejadian itu dari teman korban bernama Frans, yang juga turut menjadi korban pengeroyokan itu. Saat kejadian pada Jumat malam, Frans bersama korban sedang berada di sebuah proyek bangunan di samping RST dr Soedjono lantai 3. Menurut Bambang, Frans merupakan warga RT 5 kampung setempat dan sehari-hari bertugas menjaga bangunan tersebut. Karena luka-luka yang dialami Frans tidak separah Wibowo, ia pun masih dapat bercerita kepada Bambang.

"Frans cerita, saat itu dia mengajak korban (Wibowo) untuk menemaninya menjaga bangunan itu. Namun, tiba-tiba ada belasan orang laki-laki mendatanginya, mereka sempat adu mulut. Entah bagaimana, mereka kemudian dibawa asrama kompleks RST untuk diinterogasi," tutur Bambang.

Di dalam asrama, kata Bambang, korban diinterogasi lagi dan keluar asrama pukul 03.00 (Sabtu dini hari). Mereka bahkan sempat dipaksa mengakui kesalahan dengan menandatangani pernyataan bermaterai. "Keluar dari asrama itu, kondisi tubuh Wibowo dan Frans sudah dalam kondisi seperti dipukuli. Lalu, Wibowo dirawat di rumah sampai kemudian kondisi makin kritis dan dibawa ke ICU RST sekitar pukul 18.00 WIB," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, pada Sabtu pagi itu, istri korban bernama Niken pulang dari Bandung. Niken mendapati suaminya terkapar lemah di rumah dengan luka lebam di sekujur tubuh dan mengalami muntah darah. Niken kemudian membawa suaminya ke ICU RST.

Kepada Bambang, Frans bercerita bahwa pelaku pengeroyokan adalah siswa dari SMK Kesdam berjumlah sekitar 15 orang. Namun, hal itu belum bisa dipastikan karena hingga berita ini ditayangkan, Frans masih diamankan oleh aparat kepolisian.

Guna keperluan penyidikan jenazah Wibowo saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta untuk menjalani otopsi. Niken, istri korban, menceritakan bahwa suaminya masih sempat berbicara dengannya sebelum dibawa ke RST dr Soedjono. Suaminya itu minta pelaku dihukum seberat-beratnya karena ia merasa tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. "Suami saya bilang tidak pernah mengintip siswi-siswi Kesdam. Ia juga ingin para pelaku dihukum seberat-beratnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com