Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raflesia Merah Putih Ditemukan di SM Rimbang Baling

Kompas.com - 26/03/2013, 18:50 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com — Suaka Margasatwa Rimbang Baling, Kampar, Riau, semakin menunjukkan kekayaan keanekaragaman hayatinya. Setelah menemukan tujuh spesies kucing hutan pada 2012 lalu, tim patroli harimau dari WWF Indonesia dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau menemukan jenis flora langka, raflesia merah putih (Rafflesia hasseltii).

"Penemuan ini merupakan rekor baru di Suaka Rimbang Baling. Tim sudah menemukannya pada tanggal 20 Februari lalu, tetapi pengenalan ke masyarakat harus ditunda karena tim harus terus melakukan penjelajahan hampir sebulan di hutan itu. Tim baru kembali pada pertengahan Maret ini. Setelah kembali, masih ada pengecekan akurat jenis spesies serta berkoordinasi dengan BBKSDA Riau terlebih dahulu. Jadi, baru hari ini kami dapat menyampaikannya ke publik," ujar Juru Bicara WWF Riau, Syamsidar yang dihubungi hari Selasa (26/3/2013) petang.

Menurut Syamsidar, raflesia merah putih yang dikenal dengan nama lokal, cendawan muka rimau (jamur muka harimau) merupakan spesies yang dilindungi dan berstatus langka dan dalam kondisi genting. Di alam, manusia jarang menemukan spesies yang sedang mekar sempurna. Namun, pada saat penemuan kemarin, tim patroli harimau menemukan dalam kondisi kembang sempurna dengan diameter sekitar 50 sentimeter di lokasi dengan ketinggian 448 meter dari permukaan laut.

Saat mekar, raflesia merah putih dapat mencapai diameter 30-50 cm. Bunga ini memiliki kelopak berukuran 11-13 cm dan lebar 15-17 cm. Warnanya merah kecoklatan dengan lempeng warna putih yang relatif besar dan tidak beraturan. Penamaan raflesia merah putih disebabkan warna yang terdapat pada kelopaknya tersebut.

Jenis raflesia ini ditemukan di sepanjang Semenanjung Selat Malaysia, Serawak, dan Sumatera. Di Pulau Sumatera, wilayah penyebarannya sangat terbatas, meliputi Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Sanglap, Riau, Jambi, dan Taman Nasional Kerinci Seblat. "Jadi, penemuan di Rimbang Baling ini merupakan yang pertama kalinya," kata Syamsidar.

Nursyamsu, salah seorang anggota Tim Patroli Harimau yang dihubungi secara terpisah, tidak dapat menahan kegembiraan saat mengetahui penemuan spesies langka itu. "Saya seakan bermimpi dan tidak percaya dapat menemukan raflesia jenis ini. Saya sangat senang sekali. Walaupun saya warga lokal Rimbang Baling, saya belum pernah mendengar ada warga kami yang menemukannya," kata Nursyamsu.

SM Rimbang Baling merupakan kawasan konservasi harimau Sumatera. WWF dan BBKSDA Riau memiliki tim patroli harimau untuk memantau keberadaan hewan langka yang dilindungi itu. Pada tahun 2012 lalu, saat melakukan patroli, tim menemukan tujuh spesies kucing hitam termasuk jenis kucing emas yang sangat langka.

Meski memiliki keanekaragaman hayati tinggi, kondisi SM Rimbang Baling dinilai sangat rawan perambahan hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Proses perambahan itu akan semakin parah apabila tidak ada pencegahan yang lebih intensif.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com