LUMAJANG, KOMPAS
Penutupan pendakian di Gunung Semeru demi menghindarkan pendaki dari badai yang terjadi di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
”Pendakian ditutup karena cuaca buruk. Dilaporkan terjadi badai di Gunung Semeru sehingga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka pendakian sementara kami tutup,” tutur Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
”Pada Minggu (6/1), sekitar 13 pendaki dari sejumlah daerah di Indonesia turun dari puncak Semeru. Mereka melaporkan terjadi badai dan hujan lebat mulai dari Ranu Kumbolo hingga Kalimati,” kata Ayu.
Awalnya TNBTS masih memantau badai tersebut apakah akan segera hilang. ”Rupanya badai tersebut tidak hilang, tetapi justru membesar. Itu sebabnya kami memutuskan menutup pendakian saat ini,” Ayu.
Pendakian ke gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut bisa ditempuh dari beberapa pos, yaitu Cemorolawang (Probolinggo), Wonokitri (Pasuruan), Ranupani (Lumajang), Tumpang (Malang), dan kantor BB TNBTS (Malang). Januari biasanya merupakan salah satu bulan dengan tingkat pendakian cukup besar, yaitu sebanyak 26.304 pendaki pada 2012.
Terkait pendakian di Ciremai, selama ini, untuk mendaki gunung tertinggi di Jabar itu (3.078 mdpl) itu, pendaki bisa melintasi tiga pilihan jalur, yakni dari Apuy di Majalengka serta Linggarjati dan Palutungan di Kuningan. Adapun jalur yang ditutup sementara ialah jalur pendakian dari Palutungan.
Kepala Balai TNGC Dulhadi, Selasa, di Kuningan, mengatakan, penutupan jalur itu dilakukan untuk mencegah timbulnya kecelakaan yang berisiko besar menimpa pendaki pada saat cuaca buruk.