SOLO, KOMPAS.com — Sungai Bengawan Solo meluap, ratusan warga terpaksa mengungsi sambil menunggu banjir surut. Beberapa kampung di Kota Solo, seperti Pucangsawit, Semanggi, dan Pasar Kliwon, terendam banjir setinggi lebih kurang satu meter.
Hingga Minggu (6/1/2013) pagi, warga masih bertahan di tenda pengungsian. Informasi yang diperoleh Kompas.com, di Ngepung, Sangkrah Pasar Kliwon, sekitar 600 rumah warga terendam banjir. Sedikitnya 150 rumah di Losari RT 5 RW 3, Semanggi, dan 118 rumah di RT 1 RW 4 di Losari juga terendam.
Dari kesaksian beberapa warga, hujan semalaman membuat air Sungai Bengawan Solo meluap. Air mulai masuk ke pemukiman sekitar pukul 01.00. Saat itu warga sedang tertidur lelap dan tiba-tiba air masuk rumah.
"Di rumah saya baru masuk selutut, tetapi di rumah lain yang dekat dengan sungai sudah sampai leher," kata Agus Suyamto, warga Pucangsawit.
Banjir yang datang tiba-tiba tersebut membuat warga hanya bisa menyelamatkan barang milik mereka seadanya dan mengungsi ke tanggul Bengawan Solo. Warga bersama aparat kepolisian dan linmas membangun tenda pengungsian. Mereka berharap hujan tidak turun agar banjir menyurut dan mereka bisa membersihkan rumah.
Banjir juga terjadi di wilayah sekitar Solo, seperti di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, antara lain Nguter, Mojolaban, Bulu, dan Grogol. Banjir setinggi 60-80 sentimeter merendam rumah di empat kecamatan tersebut. Hingga pagi ini, sebagian besar warga masih mengungsi dan menunggu banjir surut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.