Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Lengis Melawan Lupa Sejarah

Kompas.com - 08/12/2012, 12:48 WIB
Adi Sucipto

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com - Belasan anak muda dari Gresik Movie, Asosiasi Souvenir Gresik dan Ikatan Mahasiswa Gresik Surabaya, Sabtu (8/12/2012) memperingati perjuangan perebutan Kota Gresik, 8 Desember 1945. Peringatan dipusatkan di Monumen Perjuangan Lengis, Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, dengan bersih-bersih monumen, upacara, tabur bunga dan pembacaan puisi perjuangan.

Arek-arek Gresik melakukan aksi Gerakan Melawan Lupa Sejarah. Gerakan itu merupakan upaya mengajak anak muda kembali mengingat sejarah, dan tidak melupakan masa lalu kotanya. Aksi itu sekaligus bentuk keprihatinan terhadap kurangnya kesadaran anak muda Gresik tentang sejarah kotanya.

"Kami juga prihatin akses informasi tentang sejarah Gresik dan pemerintah, kurang perhatian terhadap momentum penting ini. Bahkan areal monumen gunung lengis akan dijadikan stadion internasional," kata Irfan Akbar.

Novan Afandi menambahkan apa yang dinikmati warga Gresik saat ini tidak lepas dari jerih payah perjuangan pahlawan. Pembiaran monumen gunung lengis mengingkari fakta sejarah.

Pada 6 Desember 1945, sekitar pukul 10.00 WIB ada laporan penduduk Sememi tentang patroli 10 serdadu berjalan kaki dari Kandangan, melintasi sepanjang jalur kereta api. Pada 8 Desember 1945 sekitar pukul 08.00 WIB, Sekutu yang diboncengi Belanda menyerang dengan menggunakan kekuatan laut, darat, dan udara.

Pelaku sejarah pertempuran Gunung Lengis, Shodiq, pada 4 April 2007 lalu menyebutkan bahwa hanya 42 orang  prajurit yang gugur dikenali, selebihnya tidak dikenal.

Gunung Lengis menjadi saksi sejarah pertempuran sengit arek-arek Gresik, yang tergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat, Huzbullah, dan Sabilillah melawan Sekutu.

Kompleks Gunung Lengis merupakan garis pertahanan paling depan membentang dari Pantai Karangkering sampai Desa Sumber. Monumen Gunung Lengis diresmikan 1 Oktober 1976, untuk mengenang keberanian para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaannya. Tinggi bangunan 7 meter, pondasi berbentuk segi lima ukuran masing-masing sisi 4 meter.

Di atasnya ada patung pejuang menancapkan bendera merah putih. Pada sisi dinding kedua, ada relief menggambarkan pertempuran sengit 8 Desember 1945.

Tentara sekutu dari Inggris membombardir Gresik lewat laut, darat dan udara. Sisi dinding kedua menunjukkan, pasukan dari TKR di garis pertahanan paling depan. Sisi ke empat menunjukkan pesawat terbang Mosquito Inggris ditembak jatuh dari TKR. Sisi kelima menunjukkan partisipasi rakyat penuh semangat dan spontan memberikan sumbangan bagi pejuang.

Sayangnya tulisan di sisi dinding pertama, Kupersembahkan padamu, pahlawan sebagai kenangan abadi serta ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya atas jasamu pada bangsa dan negaram, sudah terlepas.

Ifan Riftah Nurhamzah menyayangkan kurangnya kepedulian pemerintah, sehingga monumen itu tidak terawat ditumbuhi perdu dan rumput liar. Bahkan bagian pondasinya banyak keramik yang terlepas.

"Semoga dengan upaya ini mengetuk warga Gresik lainnya agar peduli pada sejarah dan monumen bersejarah ini," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com