Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Emisi Karbon di Jambi Lamban

Kompas.com - 30/10/2012, 18:15 WIB
Irma Tambunan

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com - Kalangan evaluator pesimistis akan kesiapan aksi penurunan emisi karbon atau REDD+ di Jambi. Target tahun 2020 mendatang dikhawatirkan tidak tercapai jika tanpa upaya dan koordinasi yang lebih baik.

Evaluator Strategi Rencana Aksi Provinsi Jambi untuk REDD+, Bambang Irawan mengemukakan tutupan hutan alam di Jambi yang pada 2007 lalu mencapai 1,6 juta hektar atau 33 persen dari total lahan Jambi 4,5 juta hektar, ditargetkan hanya akan menurun 3 persen pada 2020 jika berhasil melakukan upaya-upaya adaptasi dan mitigasi yang lebih baik.

Tanpa upaya signifikan, tutupan hutan akan berkurang drastis menjadi 22 persen dari total lahan.

"Tetapi saya tidak yakin target ini bisa tercapai," ujar Bambang, usai Lokakarya Meliput Perubahan Iklim, di Jambi, Selasa (30/10/2012). Kegiatan ini atas kerjasama Lembaga Pers Dr Soetomo dan Kedutaan Norwegia.

Menurut Bambang, sejumlah indikator telah menunjukkan lambannya progres upaya mitigasi REDD Plus di Jambi. Sebagai contoh, dari target pembentukan 16 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), baru tercapai 1 KPH pada wilayah Hutan Lindung Gambut Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 15.000 hektar.

"Selain itu, upaya negara dalam mengatasi okupansi di kawasan hutan produksi juga lemah. Negara kurang mencegah. Lahan dibiarkan telantar, sehingga masyarakat mengokupansi," lanjutnya.

Dia melanjutkan, jika upaya pengamanan hutan tidak berlangsung lebih keras, tingkat okupansi akan semakin tinggi. Dicontohkan, okupansi kawasan hutan produksi eks Hak Pemanfaatan Hutan (HPH) Hatma Hutani wilayah Tanjung Jabung Barat sudah hampir 100 persen. Itu berarti, hampir seluruh kawasan hutan negara tersebut habis dirambah pendatang. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com