Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrak Tiang Listrik, Pelajar SMU Tewas

Kompas.com - 23/10/2012, 19:37 WIB
Kontributor Tana Luwu, Husain

Penulis

PALOPO, KOMPAS.com - Menabrak tiang listrik, seorang pelajar SMA Negeri II di Kota Palopo, Sulawsi Selatan tewas. Sementara di lokasi berbeda tiga orang penumpang bus Alam Indah mengalami luka parah akibat bus yang ditumpanginya "nyosor" ke parit.

Nur Asran (16), siswa SMA Negeri II kelas 2 IPS 4, tewas dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Poros Padang Alipan, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Selasa (23/10/2012) sekitar pukul 2 dini hari.

Korban Asran, warga asal Kelurahan Marobo, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, mengendarai sepeda motor jenis matik DD 6597 PG. Saat itu korban berboncengan dengan rekannya, Herman. Entah kenapa motor korban menabrak tiang listrik. Asran tewas di tempat karena mengalami luka robek di bagian kepala dan perut. Selain itu tulang kakinya patah. Sementara Herman yang dibonceng korban juga mengalami luka parah dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading, Palopo.

Kasat Lantas Polres Palopo Ajun Komisaaris Polisi (AKP) Agung Roy membenarkan, kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya salah seorang warga. "Dari hasil olah TKP penyidik Sat Lantas, musibah ini merupakan kecelakaan tunggal. Dimana korban melaju dari arah utara dan menabrak tiang listrik," ungkap Agung, Selasa (23/10/2012).

Di lokasi berbeda, bus Alam Indah bernomor polisi DD 7765 AZ, terjungkal ke parit saat melintas di wilayah perbatasana Makawa, Desa Bolong dan Kelurahan Bosso, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu sekitar pukul 06.00 Wita, Selasa pagi. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun tiga penumpang asal Kabupaten Luwu Utara, masing-masing Syamsia (53), Tato D (30) dan Yulianti (26), mengalami luka parah dan dirawat Puskesmas Walenrang.

Bus Alam Indah, jurusan Masamba-Makassar yang dikemudikan Yohanis (45) warga Toraja, terjungkal akibat stir blong sehingga Yohanis tak mampu mengendalikan kendarannya, dan akhirnya terjungkal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com