Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAM Macet, Warga Semarang Harus Beli Air

Kompas.com - 16/09/2012, 18:38 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com- Sebagian warga Kota Semarang, Jawa Tengah, terrpaksa membeli air bersih akibat macetnya aliran air dari perusahaan air minum (PAM) Tirta Moedal. Air bersih tidak mengalir dalam 10 hari terakhir, setelah unit pengolah air di Kudu, Genuk, Semarang, kekurangan pasokan air baku.

"Sistim gilir air bersih dari PAM tidak transparan, sehingga membuat warga tidak tahu kapan rumahnya kebagian giliran mendapat pasokan air bersih," kata Suharyo, warga Pedurungan, Semarang, Minggu (16/9/2012).

Tidak maksimalnya layanan air bersih dari unit pengolahan Kudu, menyebabkan lebih dari 6.000 pelanggan di wilayah Tlogosari, Semarang Timur, Pedurungan, Kedungmundu, dan Sambiroto, Kota Semarang kesulitan air bersih.

Kesulitan air bersih makin parah menyusul surutnya sumber air rumah seperti sumur, baik sumur artetis maupun sumur dalam. Sejumlah warga terpaksa membeli air dari usaha penjualan air gunung. Satu tanki air bersih kapasitas isi 5 kubik seharga Rp 110.000 per tanki. Harga ini sudah naik dari normalnya Rp 97.000 per tanki.

"Karena rumah tangga hanya mampu menampung 2 kubik, banyak warga patungan 2-3 orang untuk membeli satu tanki air bersih," ujar Suparno, warga Tlogosari, Semarang.

Begitu banyaknya permintaan air bersih, menyebabkan pihak usaha layanan air pun kewalahan. Menurut Saman, pengelola layanan air bersih di Banyumanik, Semarang, kalau ada pelanggan mminta kiriman air jam 16.00, baru bisa terlayani pukul 03.00 dinihari.

"Kami hanya punya tiga truk tanki saja. Sudah beroperasi 24 jam, setiap hari memenuhi layanan lebih dari 60 pelanggan mulai perorangan sampai usaha air isi ulang," ujar Saman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com