Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Pabrik Dituduh Membunuh

Kompas.com - 15/09/2012, 02:25 WIB

Karachi, Jumat - Pemilik pabrik garmen Ali Enterprises menghadapi tuduhan pembunuhan atas 289 pekerjanya yang tewas dalam kebakaran besar. Namun, polisi belum menahan tiga orang tersebut karena mendapat jaminan dari pengadilan.

Tiga pemilik pabrik itu, Abdul Aziz, Mohammad Arshad, dan Shahid Bhaila, tidak terlihat sejak kebakaran terjadi. Pada Jumat (14/9) mereka dikabarkan menyerahkan diri ke Pengadilan Tinggi di Larkana, sekitar 450 kilometer sebelah utara Karachi. Pengadilan inilah yang memberi jaminan selama delapan hari agar ketiganya tidak ditahan polisi.

Pengacara pemilik pabrik, Aamir Mansoor Qureshi, menjelaskan, kliennya kabur ke Larkana karena takut dibunuh warga Karachi. Pihaknya siap menyelesaikan kasus ini melalui jalur hukum.

Pejabat Pengadilan Tinggi Larkana mengatakan bahwa ketiga pemilik pabrik harus menyerahkan diri ke Pengadilan Karachi sebelum masa jaminan itu habis.

Sementara itu, pejabat Kementerian Perindustrian untuk Provinsi Sindh, Rauf Siddiqi, mengundurkan diri. Dia berharap penyelidikan kasus itu berjalan netral dan tidak memihak.

Pabrik garmen Ali Enterprises terbakar sejak Selasa malam hingga Rabu, menewaskan 289 karyawan. Para korban terjebak dalam bangunan yang tidak dilengkapi dengan pintu darurat.

Nasir Mansoor dari Federasi Serikat Perdagangan Nasional mengatakan, langkah-langkah keamanan telah diabaikan pemilik pabrik.

Ali Enterprises memproduksi pakaian jadi dan mengekspornya ke Eropa Barat dan Amerika Utara. Kebakaran ini mendorong perusahaan Barat, yang membeli produk tekstil dari Pakistan, untuk lebih jeli melihat pola kerja produsennya.

Sejumlah pengamat mengatakan, pelaku industri menghadapi dilema di tengah tantangan pasar global. Tuntutan peningkatan keamanan bagi pekerja tentu saja memiliki konsekuensi terhadap peningkatan biaya produksi.

Karachi merupakan kota terbesar dan jantung industri di Pakistan. Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri Karachi (KCCI), di kota berpenduduk 18 juta jiwa ini terdapat 10.000 pabrik di tujuh kawasan industri. Di luar itu, masih terdapat 50.000 industri kecil sektor informal yang tersebar di permukiman.

Menurut Nasir, Karachi hanya memiliki 35 truk pemadam kebakaran yang berfungsi. Padahal, di Karachi terdapat ratusan ribu bangunan berbahaya. ”Manajemen bencana kami sama sekali tidak memadai,” ujarnya.

Wali Kota Karachi Mohammad Hussain Syed menambahkan, sangat sedikit bangunan yang didirikan berdasarkan pada perencanaan yang benar. Pihak berwenang seharusnya tidak menyetujui rencana bangunan yang tidak sesuai dengan prosedur keamanan. (AFP/MHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com