PINRANG, KOMPAS.com - Akibat kekeringan di musim kemarau ini, ratusan hektar sawah di Kampung Barang, Desa Barangpalie, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang terancam puso alias gagal panen. Hal tersebut diakibatkan kurangnya debit air di saluran tersier di areal persawahan karena kemarau panjang.
Sejumlah petani yang biasanya pada bulan seperti ini sawahnya teraliri air dari irigasi setempat, sekarang tidak lagi. Mereka hanya bisa pasrah.
Lapaddu, petani setempat saat ditemui di sawahnya Jumat(7/9/2012) sore tadi, mengatakan, sedikitnya ada 500 hektar sawah yang telah ditanami padi, terancam kekeringan.
"Sementara saya memiliki luas sawah 40 are, kondisi ini kita selaku petani hanya bisa pasrah. Jika dalam sebulan sawah kami tidak dialiri air, tidak menutup kemungkinan padi-padi kami akan kering. Sedangkan saat ini saja banyak yang sudah mati," kata Lapaddu.
Secara terpisah, Kepala Bidang Irigasi dan Rawa Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Pinrang H. Muhammad Jaenal, mengaku akan berusaha mendekatkan air irigasi untuk daerah-daerah yang terancam kekeringan dengan melibatkan P3A dalam mengatur pemakaian air yang ada di irigasi tersebut.
"Kita akan upayakan memanfaatkan pompanisasi untuk mendekatkan air ke areal persawahan agar mempermudah petani dalam mengalirkan air ke sawah mereka. Air tersebut dibagikan secara bergilir," kata Muhammad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.