Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan Solo, Gelar Merapah Masjid Tua

Kompas.com - 08/08/2012, 23:45 WIB
Sonya Helen Sinombor

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Memperingati malam selikuran keraton, Blusukan Solo yang merupakan program Rumah Karnaval Indonesia, menggelar kegiatan Merapah Masjid Tua.

Kegiatan ini merupakan kegiatan belajar sejarah dan menjelajah ke masjid-masjid tua yang ada di Kota Solo, Jawa Tengah, seperti mengenal tradisi masyarakat Banjar saat bulan Ramadhan, serta mengintip persiapan dapur keraton untuk malam selikuran, Rabu (8/8/2012).

 

Menurut koordinator acara, Fendy Fawzi Alfiansyah, rute kegiatan Blusukan Merapah Masjid adalah Masjid Al Wustho-Kampung Banjar (Jayengan)-Masjid Darusallam-Dapur Keraton (Gondorasan)-Masjid Agung. Kegiatan berlangsung sejak Rabu petang hingga waktu berbuka puasa.

 

Kota Solo memiliki masjid-masjid tua bersejarah, mengingat Islam masuk Kota Solo sejak zaman Kerajaan Pajang atau sekitar 500 tahun yang lalu. Masjid Al Wustho, Masjid Darusallam, dan Masjid Agung adalah tiga masjid tua di Kota Solo, yang menjadi obyek kunjungan.

 

"Alasan mengunjungi masjid-masjid tersebut selain bangunannya tua dan memiliki sejarah bangunan, masjid-masjid tersebut juga mempunya keunikan tersendiri dari segi arsitektur," paparnya.

 

Masjid Al Wustho memiliki bangunan yang bernama Maligin, bangunan yang dibangun pemerintahan Mangkunegaran V, berfungsi sebagai tempat khitan/sunat putra atau kerabat Mangkunegaran.

Masjid Darussalam memiliki keunikan arsitektur karena mengadopsi arsitektur kolonial Belanda. Jika tidak terdapat kubah, bangunan ini akan terlihat seperti loji.

 

Begitu juga Masjid Agung tak kalah unik. Masjid yang dibangun pada Pemerintahan Paku Buwono III itu, memiliki jam istiwak yakni penentu waktu shalat dengan menggunakan posisi matahari dan masih berfungsi sampai sekarang.

 

Selain mengunjungi masjid-masjid tua, Blusukan Solo juga mengunjungi kampung keturunan Arab Banjar, melihat tradisi pembuatan bubur samin, yang hanya dilakukan pada saat bulan puasa.

Dari Kampung Banjar, tim Blusukan Solo mampir ke dapur Keraton Gondosari, menyaksikan persiapan makanan untuk malam selikuran keraton.

Malam selikuran keraton adalah tradisi menyambut malam Lailatul Qodar yang dilakukan sejak zaman pemerintahan Sultan Agung.

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com