Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didemo, Bupati Kendal Akan Tutup Galian C

Kompas.com - 02/08/2012, 13:33 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com -- Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti akan mengeluarkan surat keputusan untuk menutup semua tambang galian C. Namun, penerbitan SK tersebut tetap harus sesuai prosedur.

Pernyataan itu disampaikan Widya di hadapan sekitar 100 massa dari Perhimpunan Rakyat untuk Reformasi Sosial (Progress) Jawa Tengah, saat berunjuk rasa di kantor pemerintahan Kabupaten Kendal, Kamis (2/8).

Widya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan masukan terkait pertambangan galian C itu. "Hari ini kami akan mengeluarkan SK penutupan galian C. Tapi tentunya harus disesuaikan dengan prosedur," kata Widya Kandi.

Sementara dalam kesempatan itu, koordintaor aksi, Muh. Bambang Susilo mengatakan, semua pertambangan galian C yang ada di Kabupaten Kendal, telah merusak lingkungan dan bisa mengganggu habitat ekosistem setempat. Untuk itu, galian C harus ditutup.

"Kami juga meminta supaya tim pemberi izin usaha pertambangan dibubarkan dan kepala Dinas Badan Lingkungan Hidup dan kepala bidang energy sumberdaya mineral (ESDM), dicopot dari jabatannya," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia secara mendasar diatur dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di Kabupaten Kendal, hampir semua pertambangan galian C telah menyalahi aturan, karena tanpa memperhatikan lingkungan sekitar.

"Galian C di Wonosari Pegandon beroperasi 24 jam, sedangkan Sidomukti Weleri dan Jatirejo Magangan Ngampel telah merusak jalan," kata Bambang.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Energy Sumberdaya Mineral, Agung Setiawan mengatakan jumlah galian C yang sudah berizin di Kabupaten Kendal mencapai 13 perusahaan. Sedangkan yang sedang mengajukan izin sebanyak 11 perusahaan. Namun pertambangan yang liar cukup banyak, jumlahnya mencapai puluhan.

"Galian liar itu berada di kali Bodri bagian atas," kata Agung.

Agung menambahkan, pihaknya sudah sering memperingatkan para penambang galian C yang telah menyalahi aturan. Termasuk penambangan liar. Namun seringkali mereka main kucing-kucingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com