Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Didesak Tekan Myanmar Soal Etnis Rohingya

Kompas.com - 26/07/2012, 22:59 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penderitaan etnis Muslim Rohingya di perbatasan Myanmar-Banglades bukan sekadar persoalan politik dan agama. Hal itu adalah persoalan kemanusiaan yang memprihatinkan.

Oleh sebab itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Perhimpunan Negara-negara ASEAN didesak ikut mengambil langkah konkret untuk mengatasinya.

Langkah konkret itu diharapkan dilakukan terhadap Pemerintah Myanmar untuk menghentikan tindakan represif terhadap etnis tersebut.

Hingga kini dilaporkan ribuan hingga jutaan etnis Muslim Myanmar menghadapi aksi kekerasan yang brutal.

Desakan disampaikan Wakil Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk Rohingya, Syuhelmaidi Syukur, di Jakarta, Kamis (26/7/2012) petang.

Syuhelmaidi didampingi sejumlah aktivis ACT, seperti Direktur Eksekutif, N Imam Akbari, dan Kepala PR ACT, M Feri Kuntoro.

Selain mendesak Presiden Yudhoyono, ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia, Minggu (29/7/2012) nanti, akan berangkat menuju lokasi pengungsi Rohingya di Teknaf, pinggir Sungai Naf di perbatasan Myanmar-Banglades. Tim terdiri atas tiga orang, yang akan dipimpin oleh Andhika P Swasono.

Aksi kemanusian ini dilakukan ACT bersama lembaga swadaya lokal, Sawab. Terkait itu, ACT menghimpun bantuan dana dari masyarakat Indonesia yang akan didonasikan kepada etnis Rohingya.

"Oleh karena itu, kami berharap Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta bisa segera mengeluarkan visa tersebut. Kalau Jumat besok keluar, kami bisa masuk dari Yangon. Akan tetapi, kalau tidak keluar, kami akan masuk dari Banglades," ucap Syuhelmaidi, yang juga pernah memimpin bantuan kemanusian ke Somalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Nasional
    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nasional
    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Nasional
    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Nasional
    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Nasional
    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    Nasional
    Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Nasional
    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    Nasional
    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com