Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendatang di Pekanbaru Keluhkan Taksi Tanpa Argo

Kompas.com - 21/07/2012, 16:09 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pendatang mengeluhkan keberadaan sejumlah operator taksi di Kota Pekanbaru, Riau, tanpa mengunakan argo. Akibatnya, tarif yang berlaku hanya kesepakatan yang dinilai mahal dibandingkan dengan moda transportasi sejenis di Jakarta.

"Saya harus membayar ongkos taksi Rp 120.000 dari Umbansari, Kecamatan Rumbai, menuju Pasar Cik Puan di Jalan Tuangku Tambusai," kata Iwan (35) warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, ditemui di Pekanbaru, Sabtu (21/7/2012) ini.

Iwan menyebutkan, ketika memberhentikan taksi di Umbansari yang kebetulan lewat tanpa penumpang, langsung minta untuk mengantarkan ke Pasar Cik Puan. Setelah tiba di lokasi tujuan, sopir meminta Rp 120.000.

Padahal, ketika baru naik taksi itu sopir menyebutkan tidak perlu mengunakan argo, dengan kesepakatan cukup membayar Rp 70.000 seperti dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, ke tempat lainnya.

Namun ketika sampai pada tujuan, katanya, sopir taksi enggan menerima Rp70.000 dan malahan meminta Rp 140.000 dengan alasan jaraknya dua kali lipat dari bila dibandingan dari bandara. Akhirnya pengurus salah satu cabang olahraga di DKI Jakarta itu memberikan sebesar Rp 120.000.

Masalah serupa juga disampaikan Rudi (38) penduduk Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, yang terpaksa membayar taksi di Pekanbaru sebesar Rp100.000, padahal hanya melayani rute jalan Ahmad Yani menuju Pelabuhan Sungai Duku.

Rudi tidak mau ribut menyangkut tarif taksi. Namun ia menyarankan sebaiknya operator menyediakan argo, agar tidak memberatkan penumpang.
     
Gubernur Riau, Rusli Zainal, menyatakan kecewa karena banyak tamu yang melaporkan tentang pelayanan taksi di Pekanbaru, yang tidak mengunakan argo sebagai petunjuk pembayaran.

Gubernur mengatakan bahwa pada Kualifikasi Piala Asia (AFC) U-22 banyak peserta yang kecewa, karena sopir taksi tidak mau memasang argo ketika membawa penumpang.

Menurut Rusli hal itu tentu menjadikan perhatian serius bahwa masalah transportasi terutama taksi harus mengunakan argo. "PON harus sukses. Tentu salah satunya bidang tranportasi bagi offisial atau tamu. Jika taksi tidak punya argo tentu tamu kecewa," katanya.

Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com