Lahan 2,7 Hektar Akan "Disulap" Jadi Mal

PALU, KOMPAS.com — Seolah tak mau tertinggal dengan perkembangan pembangunan pusat perbelanjaan di Jakarta, Kota Palu pun menggeliat. Dengan dalih untuk memacu investasi, pengusaha lokal dan nasional membangun Palu Grand Mall di ibu kota Sulawesi Tengah itu.

Diperkirakan, sebanyak 1.500 tenaga kerja akan diserap bila mal ini resmi beroperasi. “Sebanyak 90 persen tenaga kerja yang akan dipekerjakan di mal ini adalah tenaga kerja lokal, sementara sepuluh persennya direkrut dari pusat,” kata Karman Karim, Direktur PT Palu Graha Sejahtera, selaku pengembang Palu Grand Mall (PGM), Kamis (5/7/2012).

Pembangunan PGM yang diperkirakan menelan biaya Rp 150 miliar ini akan rampung dan mulai beroperasi pada 2013. Menurut Karman, konsep yang ditawarkan adalah one stop food and entertainment shop. Selain itu, karena Kota Palu terkenal dengan tambang emasnya, pengembang menginginkan PGM menjadi pusat perdagangan emas di Sulawesi Tengah.

“Kita akan coba nanti setelah proyek ini selesai. Kita semua kan tahu kalau Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu terkenal dengan emas. Kenapa tidak kalau kita siapkan lahannya. Jadi, para pedagang emas bisa berjualan di Palu Grand Mall ini,” ungkap Karman lagi.

Mal untuk kelas ekonomi menengah ke atas ini direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektar. Sebanyak 200 pekerja akan diterjunkan untuk pengerjaan proyek mega-mal ini.

Diperkirakan pula, pusat perbelanjaan ini dapat memberi kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak dan retribusi. Sebagai contoh, pajak bumi dan bangunan (PBB) saat ini bisa menjadi 30 kali lipat. "Tentu hal ini bisa membuat iklim investasi di Palu, Sulawesi Tengah, semakin baik," kata Karman lagi.