MAKASSAR, KOMPAS
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VI Nurdin Samaila, Rabu (4/7), mengemukakan, pelebaran jalan Maros-Parepare sepanjang 120 kilometer yang dimulai sejak tahun 2008 telah memasuki tahap akhir. Jalan provinsi di sepanjang pesisir barat Sulsel itu melintasi empat wilayah yang meliputi Kabupaten Maros, Pangkajene Kepulauan, dan Barru serta Kota Parepare.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen Jalur Maros-Barru Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Budi Amin, keterlambatan pelebaran jalan Bungoro-Ma’rang dipicu alotnya pembebasan lahan.
Selama periode 2008-2012, pembenahan jalan utama Maros-Parepare telah menghabiskan biaya APBN lebih dari Rp 1 triliun. Tahun ini Sulsel mendapat alokasi dana Rp 820 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum. Sebanyak Rp 300 miliar di antaranya dialokasikan untuk pembenahan 289 kilometer jalan provinsi yang masih rusak.
Kepala Dinas Bina Marga Sulsel Abdul Latif mengatakan, anggaran itu difokuskan untuk menuntaskan tiga proyek pembenahan jalan provinsi, yakni Bulukumba-Bira (47 kilometer), ruas jalan di Kabupaten Kepulauan Selayar (55 kilometer), dan Sungguminasa-Malino (67 kilometer).
Di Sumatera, perbaikan jalan raya menjelang Idul Fitri difokuskan di perbatasan antara Sumatera Barat dan Sumatera Utara serta Sumatera Barat dan Riau. Pelaksana Uji dan Alat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Bina Marga yang membawahkan Sumatera Barat, Iskandar, mengatakan, perbaikan jalan di Kabupaten Pesisir Selatan yang berbatasan dengan Provinsi Bengkulu juga masih terus dikerjakan.
Di Bali, sejumlah proyek perbaikan jalan dan jembatan di jalur Denpasar menuju Gilimanuk hingga Selasa (3/7) masih berlangsung di beberapa tempat, antara lain di wilayah Denpasar, Badung, dan Tabanan. Meski demikian, lalu lintas kendaraan dari arah Denpasar ke Kabupaten Badung ataupun Kabupaten Tabanan dan sebaliknya terpantau lancar.