Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Peluru Mortir Ditemukan di Perairan Samalona

Kompas.com - 21/06/2012, 14:09 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ratusan peluru mortir dari kapal perang yang tenggelam di Perairan Samalona, Makassar ditemukan. Diduga, proyektil yang berada di dalam kapal peninggalan bersejarah tersebut berjumlah ratusan.

"Ada kejanggalan dari pantauan di lokasi penemuan. Pasalnya, saat tim turun pada hari ini, sudah ada benda yang hilang yakni sebuah boks dan amunisi yang menyerupai terpedo. Saya menduga adanya nelayan ataupun warga sekitar yang melakukan penyelaman dan mengambil barang tersebut. Saat ini ada dua bangkai kapal di dasar laut yakni kapal besi dan kapal kayu," ungkap Direktur Polair Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi, Hari Sanyoto, Kamis (21/6/2012).

Ia menjelaskan, mortir pertama kali ditemukan oleh penyelam Spermonde di kedalaman 26-27 meter dengan jarak sekitar 2 mil dari kota Makassar atau tepatnya di titik koordinat 5.06.766 LS-119.19.943 BT. Selanjutnya, penyelam Spermonde melaporkannya ke Direktorat Polisi Perairan (Dit Polair) Polda Sulsel.

Dit Polair pun langsung mendatangi lokasi dan melakukan penyelaman. Selama 2 hari penyelaman, 8 penyelam baru berhasil mengangkat 6 buah mortir aktif dengan menggunakan tali khusus. Mortir-mortir kemudian diserahkan kepada tim Gegana Polda Sulsel untuk diamankan dan diselidiki.

Hari mengatakan, sekitar seratus protektil yang terlihat di dasar air. Namun jumlahnya belum diketahui pasti. Pengangkatan proyektil itu akan dijadikan sampel untuk diteliti bersama tim gegana. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com