Siswa Tunarungu Jadi Instruktur Pantomim

PINRANG, KOMPAS.com — Memiliki keterbatasan bukan berarti berbeda dengan manusia normal lainnya. Justru hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi para siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Pinrang di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Dua siswa sekolah luar biasa (SLB) tunawicara bernama Iqbal dan Indri menjadi instruktur untuk memberi pelajaran cara hidup sehat di hadapan anak-anak panti asuhan, di Panti Asuhan Sitti Khadija Aisyiyah, Kabupaten Pinrang. Pemandangan itu pula yang terlihat pada Selasa (8/5/2012).

Dengan cara berpantomim, keduanya memberikan instruksi mulai dari cara mandi, tidur, hingga cara untuk bermain. Semuanya diperagakan oleh Iqbal dan Indri dengan gaya yang kocak, memperagakan bahasa isyarat tubuh. Hal itu membuat anak-anak panti asuhan lainnya terhibur.

Guru pembimbing Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Pinrang, Suarni, mengatakan, gerakan pantomim ini sebenarnya bukanlah bakat alami bagi siswa SLB ini. Menurut dia, untuk mengajarkan gerakan pantomim tidak terlalu sulit, hanya dibutuhkan waktu satu minggu. Selebihnya, mereka yang mengembangkannya sendiri karena pada dasarnya bahasa isyarat tubuh ini merupakan media yang digunakan sehari-hari bagi anak-anak tunawicara untuk berkomunikasi. "Mengajar pantomim, Iqbal datang ke panti dua kali seminggu, yaitu hari Selasa dan Kamis sore," ujarnya.

Seorang anak panti, Ibrahim, mengaku kesulitan untuk mengikuti gerak tubuh tersebut. Namun, cara mengajar dengan menggunakan bahasa tubuh atau pantomim bisa membuat anak-anak panti asuhan cepat menyerap pesan yang disampaikan dibanding pembelajaran melalui teori.