Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Antisipasi Hari Buruh dengan Pendekatan Pagar Kawat Berduri

Kompas.com - 01/05/2012, 12:20 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Polisi masih memahami peringatan hari buruh yang di Amerika Serikat disebut Labour Day dengan pendekatan keamanan.

Buktinya, setelah beberapa pekan menyingkirkan pagar kawat berduri dari kawasan depan Kompleks Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Malang karena demo anti-kenaikan harga BBM, Selasa (1/5/2012), ratusan aparat kepolisian dengan truk-truk dan mobil water canon disiagakan secara agak tersembunyi di jalan samping Kompleks Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Malang.

Arak-arakan buruh tiba setelah berjalan kaki dari tempat berkumpulnya di kawasan Pakis, Kabupaten Malang, sekitar 7 km dari pusat Kota Malang.

Aparat kepolisian berkumpul dan duduk-duduk di lokasi yang diperkirakan akan menjadi tempat digelarnya unjuk rasa, yaitu di alun-alun bundar Kota Malang. Lokasi ini tadinya merupakan lokasi dua tujuan unjuk rasa karena ada balai kota dan gedung DPRD. Namun, saat ini gedung DPRD dalam keadaan kosong karena dalam proses renovasi dan anggota Dewan berkantor di gedung lain.

Dengan demikian, sasaran unjuk rasa saat ini tinggalah Gedung Balai Kota. Saat berunjuk rasa, biasanya massa mengarah ke gedung pemerintah sehingga masuk akal bahwa Balai Kota Malang dijadikan pusat tujuan.

Hanya saja, ketika kemudian dipasangi pagar kawat berduri, tampak bahwa aparat keamanan hanya melihat pengunjuk rasa sebagai sumber kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com