Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Bersih Mubazir Jika Hanya untuk Kebutuhan Minum

Kompas.com - 01/05/2012, 10:56 WIB
Frans Sarong

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Untuk kesekian kalinya Bupati Kupang Ayub Titu Eki menyampaikan terima kasih mendalam kepada para pembaca Kompas  melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas atau DKK yang telah berhasil mengakhiri kesulitan air bersih bagi warga Kampung Taitnama di Desa Kuanheum, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

Namun  adalah mubazir jika air yang melimpah dan telah mengalir hingga kampung sejak lima bulan lalu,  hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan standar di rumah, yakni minum, memasak, mandi dan mencuci.          

"Air itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin hingga menjadi sumber daya yang berkemampuan kuat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain untuk kebutuhan di rumah, air yang ada harus dimanfaatkan untuk usaha sayuran, tanaman pekarangan atau usaha penanaman pakan hewan hingga peternakan sapi bisa dilakukan secara paron karena di sekitarnya telah tersedia air dan juga hijauan," tutur Titu Eki di Kupang, Selasa (1/5/2012) pagi.

Pemeliharaan sapi sistem paron adalah model khas Timor, yakni dengan menambatkan sapi - biasanya sapi jantan - di bawah naungan pohon di sekitar rumah. Kebutuhan hijanan atau pakandan air bagi hewan piaraan itu didatangkan dari luar oleh pemilihnya.

Pola itu memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya proses penggemukan bisa lebih cepat, potensi kerusakan lingkungan bisa ditekan, limbahnya pun bisa  langsung dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Kembali ke bantuan dana pembaca Kompas melalui Yayasan DKK di Kampung Taitnama, realisasinya telah berhasil mengalirkan air dari Sungai Kuanheum hingga kampung tersebut. Pengaliran air menggunakan teknologi "air tolak air" dengan mengandalkan pompa hidran. Proyek senilai kurang lebih Rp 1,3 miliar itu, telah diresmikan pemanfaatannya oleh Bupati Kupang, Ayub Titu Eki di Taitnama, 29 November 2011.

Peresmiannya saat  itu ditandai penandatanganan prasasti oleh Titu Eki bersana Pemimpin Redaksi Kompas, Rikard Bagun.

Jonisius Sae, tokoh masyarakat  Amabi Oefeto asal Taitnama, yang juga Anggota DPRD Kabupaten Kupang di Kupang, Selasa pagi, mengakui sejak pesemian itu pengaliran air awalnya sempat tersendat sendat akibat gangguan yang terjadi pada titik pompa Namun setelah dibenahi kembali bersama Jarot, produsen mesin pompo asal Yogyakarta, pengaliran air berjalan lancar.

"Selama lebih sebulan terakhir ini air berjalan lancar. Salah satu faktor pendukungnya adalah karena sejumlah warga setempat sudah dilatih untuk perawatan sekaligus melakukan perbaikan perbaikan bila terjadi kerusakan ringan," jelasnya.          

Ia mengakui hingga kini pemanfaatan air oleh warga Taitnama rata rata masih sebatas untuk kebutuhan standar di rumah.

"Pengunaan air untuk usaha tanaman pekarangan di sekitar rumah baru mulai tampak, meski belum meluas. Namun penggunaan air guna mendudukung usaha lainnya seperti penanaman pakan ternak atau peternakan sapi sistem paron, belum kelihatan. Kami akan berusaha memotovasi warga agar mereka bisa memanfaatkan air seoptimal mungkin," jelasnya.

Kampung Taitnama kini berpenduduk sekitar 750 jiwa. Lokasinya sekitar 45 km sebelah timur Kota Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com