Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalbar Butuh Kapal Bantuan Lebih Banyak

Kompas.com - 04/04/2012, 21:36 WIB
Agustinus Handoko

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com- Kalimantan Barat masih memerlukan hibah kapal bagi para nelayan. Selain untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, kapal bisa sekaligus dipakai untuk menjaga perairan Kalimantan Barat dari penjarahan oleh nelayan asing.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat (Kalbar) Gatot Rudiyono mengatakan, tahun 2012 ini sudah ada tujuh kapal bantuan yang diserahkan kepada nelayan. Kapal bantuan untuk kelompok nelayan itu akan mengisi beberapa kawasan perairan di Kalbar yang masih kosong.

Kekosongan perairan itu adalah salah satu penyebab pencurian oleh nelayan asing masih marak. "Kapal patroli memang ada, tetapi terbatas waktu dan anggarannya. Kapal bantuan akan menjadi solusi efektif karena sekaligus bisa membantu mengamankan perairan Kalbar," ujar Gatot.

Pencurian ikan di Kalbar sangat ironis. Pasalnya, sebagian besar ikan-ikan curian itu diolah atau disimpan di wilayah Sarawak, Malaysia, lalu diselundupkan ke Kalbar saat stok kurang. Ini menjadi modus paling sering, dan sudah dua kali modus ini terungkap oleh polisi.

Minggu (1/4), Direktorat Polisi Perairan Polda Kalbar mengungkap masuknya 42,75 ton ikan teri ilegal dari Sarawak. Awal Maret lalu, Kepolisian Resor Kota Pontianak juga mengamankan sembilan ton ikan beku dari Sarawak.

Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak Bambang Nugroho mengatakan, belakangan ini mulai terjadi kerja sama antara nelayan Vietnam dan Malaysia. Modusnya, kapal-kapal Vietnam mencuri ikan di wilayah perairan Kalbar, terutama di dekat perbatas an laut, lalu membawanya ke Kuching, Ibu Kota Sarawak.

Jika stok ikan di Kalbar sedang sedikit, ikan dari Sarawak itu masuk, entah itu memanfaatkan celah perdagangan perbatasan atau sengaja diselundupkan melalui jalan setapak. Kejadian ini sudah berulang-ulang, kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com