Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madu dan Racun dari Minggu Palma

Kompas.com - 01/04/2012, 10:52 WIB
Frans Sarong

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Romo Videntus Atawolo Pr mengingatkan, perayaan Minggu Palem (Minggu Palma) di lingkungan Gereja Katolik ibarat madu dan dan racun dalam kehhidupan. Hal itu disampaikannya pada misa Perayaan Minggu Palma di Gereja St Yosef Pekerja Penfui di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (1/4/2012) pagi.

Ia mendampingi Romo Maxi Un Bria, Pastor Paroki Gereja St Yosef  Pekerja Penfui, yang memimpi misa perayaan tersebut.

Videntus mengatakan, Perayaan Minggu Palma dimaksudkan untuk mengenang kisah masuknya Yesus ke Kota Yerusalem. Saat itu, Yesus disambut dengan penuh kegembiraan karena memberi pengharapan bagi penduduk akan datangnya Sang Mesias.

Masyarakat menyambut Yesus bak seorang pemimpin besar, Raja yang telah lama dinantikan. Daun-daun palma dilambaikan penduduk kota di sepanjang jalan yang dilalui Yesus. Warga Yerusalem pun berteriak teriak "Hosana Putra Daud!"

Kisah itu semua adalah madu, simbol kegembiraan, rahmat dan rezeki dalam kehidupan. Namun hanya dalam sekejap, sikap warga Yerusalem berubah total. Mereka menghujat hingga menyalib Yesus lima hari kemudian.

Kisah sengsara Yesus Kristus itu adalah racun, menyimbolkan kesengsaraan, sumber konflik, dan potensi negatif lainnya. Katanya, madu dan racun adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan setiap umat manusia.

Melalui perayaan Minggu Palma, Yesus sesunguhnya meninggalkan pesan, potensi racun dalam kehidupan dapat ditekan atau diatasi dengan sikap taat secara total kepada Tuhan. "Hanya ketaatan total kepada Tuhan yang dapat menghalau atau mengatasi racun kehidupan itu," tegas Romo Videntus Atawolo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com