Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Buruh Retjo Pentung Berunjuk Rasa

Kompas.com - 04/03/2012, 10:46 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Sebanyak 850 orang eks buruh pabrik rokok (PR) Retjo Pentung berdemonstrasi di Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (4/3/2012). Mereka mendesak negosiasi harga jual pabrik antara PR Gudang Garam (GG) dan Retjo Pentung  (RP) yang sedang berlangsung saat ini agar mendahulukan kepentingan buruh.

Sekitar 1.000 buruh telantar tanpa pesangon semenjak PRRP menghentikan usaha pada tahun 1995.

Demonstrasi diikuti para buruh linting yang sebagian besar sudah berusia lanjut, karena sebelum pabrik tutup mereka juga sudah bekerja 20 tahun lamanya, mengiringi masa jaya pabrik yang didirikan almarhum Soemiran itu. Banyak buruh dulunya direkrut Soemiran sendiri.

Rudi (50-an), koordinator demonstrasi, menjelaskan, seluruh buruh masih berhak atas pesangon senilai sekitar Rp 11 miliar. Nilai dua pabrik tersisa, Unit II dan Unit III, menurut Rudi, senilai Rp 60 miliar.

Akan tetapi, problem menghadang buruh, kata Rudi, karena PRRP menghadapi utang cukai, pemasok tembakau, yang jumlahnya hanya diketahui anak-anak Soemiran.

Menurut Rudi, masalah lain adalah negosiasi dengan PRGG juga dipersulit konflik warisan di antara tujuh anak-anak Soemiran. "Negosiasi harga jual beli yang mestinya sederhana menjadi ruwet karena sengketa di antara anak," kata Rudi.

Aparat kepolisian menurunkan personel hingga tiga truk, untuk sekadar mengawal ratusan buruh perempuan tua itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com