MADIUN, KOMPAS.com — Angin kencang yang menyertai hujan di wilayah Madiun, kemarin, merobohkan puluhan hektar tanaman padi siap panen. Akibatnya, banyak bulir gabah rontok sehingga produksi diperkirakan turun hingga 25 persen.
Hasyim (32), petani di Desa Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Kamis (1/3/2012), mengatakan, untuk meminimalisasi kerugian, ia mengerahkan buruh tani untuk mengikat tanaman padi supaya berdiri kembali.
"Kalau tidak diikat begini, kerugiannya tambah makin besar nanti pas panen. Sekarang saja, saya prediksi hasil panen nanti paling cuma 5,6 ton dari seharusnya 6,4 ton per hektar," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.