Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mujianto Jalani Rekonstruksi di Nganjuk

Kompas.com - 21/02/2012, 11:49 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

NGANJUK, KOMPAS.com - Mujianto (24), tersangka pembunuhan berantai motif asmara di Nganjuk, menjalani rekonstruksi pembiusan Romadlon, salah satu korban tewas dengan TKP di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (21/2/2012).

Di Jatirejo, petugas yang membawa serta Mujianto menggelar rekonstruksi di warung sekaligus rumah milik Tumini di Rt 02/ Rw 04. Di warung itu, Mujianto membius korban yang adalah warga Widodaren, Ngawi.

Rekonstruksi dimulai dengan adegan Mujianto bersama Romadlon yang mengendarai sepeda motor datang ke warung. Pada saat kejadian, mereka berdua datang pada Sabtu (7/1/2012), dengan kondisi Romadlon yang teler. "Si tersangka bilang ke bu Tumini kalau temannya sakit," ujar Prasetya Hadi, perangkat Desa Jatirejo.

Adegan selanjutnya, dilakukan saat tersangka Mujianto yang membawa korban ke kamar mandi dan melucuti bajunya. Setelah ke kamar mandi, korban kemudian dibawa ke kamar tidur. "Baju korbannya dilucuti, katanya mau dikeroki," imbuh Prasetyo. 

Kemudian disusul adegan saat Mujianto pamit pergi kepada Tumini untuk meminta bantuan. Hingga akhirnya tidak pernah kembali lagi.

Sementara, sepeninggal Mujianto, saat kejadian, Tumini sempat memberi minuman wedang jahe kepada Romadlon karena mengira korban masuk angin. Tumini yang memanggil perangkat desa, kemudian bersama-sama membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara, namun korban akhirnya meninggal dunia.  "Lalu meninggalnya sekitar jam satu," kata Prasetyo.

Sebelumnya, Polres Nganjuk menangkap Mujianto, warga Dusun Pule, Desa Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri atas kasus pembunuhan berantai. Dari pemeriksaan, tersangka mengaku meracuni 15 korbannya yang dianggap menjadi pesaing dalam mencintai kekasih prianya.

Namun hingga kini, sudah ada 16 korban yang diidentifikasi. Dari jumlah tersebut, lima korban ditemukan tewas dan sisanya masih hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com