Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Biarkan Sawahnya Tergenang

Kompas.com - 24/01/2012, 20:13 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com — Sejumlah petani di Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang sawahnya tergenang banjir sejak tiga pekan terakhir memilih membiarkan air surut dengan sendirinya. Mereka tidak menguras sawah dengan mesin penyedot air karena biayanya mahal dan akan menambah ongkos produksi.

”Kami sengaja membiarkannya. Ini sudah lumayan surut, semoga hujan tidak turun deras sehingga pekan depan saya sudah bisa menanam ulang,” ujar Darjono (43), petani di Desa Rowokele, Kecamatan Rowokele, Selasa (24/1/2012).

Darjono menyatakan bisa menyewa mesin penyedot air untuk mempercepat air surut di sawah seluas 3.000 meter persegi. Namun, biaya sewa yang mahal membuatnya mengurungkan niatnya.

Menurut Tarmin (55), petani lain yang membiarkan sawahnya menggenang, biaya sewa mesin penyedot air mencapai Rp 25.000 per jam. Untuk menyedot air dari sawahnya, membutuhkan waktu sedikitnya lima jam.

”Biaya produksi saya sudah melonjak jauh dari perkiraan awal. Belum lagi saya harus membeli benih baru untuk ditanam ulang. Sekarang biaya produksi sudah mencapai Rp 2,5 juta, yang biasanya hanya Rp 2 juta,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com