Empat Sekolah Siap Belajar di Tenda

MAGELANG, KOMPAS.com — Empat sekolah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang berlokasi di tepi sungai yang berhulu di Gunung Merapi mendapat bantuan tenda dari Unicef.

Bantuan tenda yang akan difungsikan sebagai ruang kelas tersebut untuk antisipasi menghadapi bahaya banjir lahar dingin yang berpotensi mengancam keselamatan siswa dan mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Empat sekolah tersebut adalah SD Negeri Blongkeng I di Kecamatan Ngluwar, SDN Seloboro I di Kecamatan Salam, SDN Sirahan I, dan SDN Sirahan II di Kecamatan Salam.

Maduri, Kepala SDN Blongkeng I, Kecamatan Ngluwar, mengatakan, pihaknya sudah menerima dua unit tenda dari Unicef dan masih menunggu kelengkapan sarana prasarana, seperti meja pendek dan fasilitas mandi cuci kakus (MCK), untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. Siswa SDN Blongkeng I berjumlah 110 anak  

”Setelah semua sarana prasarana siap, mulai minggu depan kami segera memindahkan seluruh kegiatan belajar-mengajar di tenda. Jika kapasitas tenda tidak mencukupi, kami menyiapkan tempat di rumah-rumah penduduk,” ujarnya, Senin (23/1/2012).

Maduri mengatakan, pada musim hujan seperti sekarang, pihaknya selalu was-was karena bangunan sekolah hanya berjarak satu meter dari tepi Kali Putih. Dengan mempertimbangkan kondisi itu, guru dan orangtua siswa SDN Blongkeng I berencana merelokasi sekolah.

Katam, Kepala SD Negeri Sirahan I, mengatakan, pihaknya mendapatkan satu unit tenda yang cukup untuk menampung seluruh siswa mulai dari  kelas 1 hingga kelas 6. Keseluruhan jumlah murid SD Sirahan I hanya 63 orang.  

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Ngaderi Budiyono mengatakan, bantuan tenda itu memang dipersiapkan menghadapi situasi terburuk saat banjir lahar dingin terjadi.