BREBES, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menetapkan status siaga darurat bencana di wilayah tersebut. Siaga darurat bencana merupakan upaya kesiapsiagaan pemerintah untuk mengantisipasi agar tidak terjadi bencana besar di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes M Supriyono, Rabu (4/1/2012), mengatakan, status siaga bencana darurat mulai diterapkan sejak akhir Desember lalu hingga Februari mendatang.
Dengan status tersebut, pemerintah akan segera menangani kondisi darurat sebelum terjadi bencana. Menurut dia, salah satu antisipasi terjadinya bencana, terutama banjir, pemerintah mengecek ulang kondisi tanggul-tanggul sungai di Brebes. Sedikitnya, terdapat enam tanggul sungai yang rawan, yaitu tanggul Sungai Ciapit, Sungai Bancang, Sungai Tanjung Kulon, Sungai Kabuyutan, Babakan, dan Pemali.
Sebelumnya, pada Sabtu pekan lalu, banjir besar melanda 16 desa empat kecamatan di Kabupaten Brebes, yaitu Kecamatan Tanjung, Kecamatan Losari, Kersana, dan Banjarharjo. Banjir merendam sekitar 11.240 rumah, dengan 46.726 jiwa, lebih dari 300 hektar sawah dan 200 hektar tambak.
Banjir terparah terjadi di Desa Kecipir, Kecamatan Losari, dan mengakibatkan sekitar 1.000 warga dievakuasi. Pemerintah mendirikan posko penanggulangan bencana, posko kesehatan, dan dapur umum di wilayah tersebut, tetapi sudah ditutup pada Selasa kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.