Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Banjir Lahar Dingin Landa Ternate

Kompas.com - 11/12/2011, 03:55 WIB

TERNATE, KOMPAS - Banjir lahar dingin kembali melanda sejumlah wilayah di Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu (10/12). Hujan deras sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari menyebabkan Sungai Tubo di kaki Gunung Gamalama meluap.

Luapan air bercampur material lahar dingin, seperti debu vulkanik, batu, dan lumpur, menutup jalan sepanjang 300 meter di Kelurahan Tubo, Kecamatan Ternate Utara. Banjir menerjang 13 rumah di lingkungan RT 01 RW 01.

Longsoran material lahar dingin yang terbawa arus sungai juga melanda Desa Togafu, Kecamatan Pulau Ternate. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Namun, sebanyak 330 warga Tubo mengungsi ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Ternate dan gedung bekas Kantor Gubernur Maluku Utara yang berada di pusat Kota Ternate.

Kepala Bandara Sultan Babullah, Taslim Badaruddin, menjelaskan, hujan deras mempercepat proses pembersihan landasan dari hamparan debu vulkanik.

”Kami telah mengantongi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana sehingga bandara siap beroperasi kembali mulai Minggu (11/12),” tutur Taslim.

Tumpah ruah

Mochtar (50), warga Kelurahan Tubo, mengatakan, material lahar dingin tumpah ruah di jalan dan memaksa warga berhamburan keluar dari rumah karena panik dengan suara gemuruh. Kelurahan Tubo adalah salah satu daerah rawan bencana letusan Gunung Gamalama.

Selain berlokasi di kaki gunung setinggi 1.715 meter di atas permukaan laut, warga Tubo umumnya menempati bantaran sungai tempat lahar dingin mengalir setiap kali Gamalama meletus. Luapan material lahar dingin dari sungai menutup jalan di lingkungan RT 01 RW 01 hingga beberapa jam.

Akses menuju Tubo baru terbuka pada Sabtu pukul 11.00, setelah warga bersama anggota Komando Resor Militer 152/Babullah dan Kepolisian Resor Ternate bergotong-royong membersihkan material lahar dingin dari permukaan jalan.

Sementara dari Temanggung, Jawa Tengah, kegiatan pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, telah dilengkapi enam alat khusus.

Empat alat ditempatkan di kawasan lereng Gunung Sindoro dan dua alat untuk pemantauan secara bergerak. (EGI/RIZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com