JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia Police Watch (IPW) berharap dalam penyelidikan dan penyidikan kasus ambruknya Jembatan Mahakam di Kutai Kartanegara, Polri juga melihat kemungkinan adanya sabotase pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam siaran pers IPW yang dikirim ketua presediumnya, Neta S Pane, Senin (28/11/2011) pagi, disebutkan, tim penyidik Polda Kaltim diminta tidak hanya berkonsentrasi pada kemungkinan kesalahan teknis saat pembangunan jembatan tersebut. Tetapi juga melihat kemungkinan adanya sabotase untuk pengalihan isu. Sebab sebelum jembatan itu ambruk, Kaltim dan Kutai Kartanegara diterjang dua isu lokal yang mejadi isu internasional.
Pertama, isu pembantaian orangutan di Desa Puan Cepak, Kutai Kartanegara. Kedua, isu peledakan bom di Balikpapan Barat yang dipetieskan polisi. Bom tersebut meledak tahun 2007, saat itu polisi menduga peledakan itu ada kaitan dengan kelompok radikal di Ambon.
"Kedua isu tersebut disoroti tajam oleh warga Kaltim yang kemudian dapat perhatian internasional, terutama isu pembantaian orang hutan di perkebunan milik pengusaha Malaysia," kata Pane.
Ia menambahkan, IPW berharap kasus jembatan ambruk tersebut segera diungkap polisi. Kapolri harus turunkan tim Mabes Polri mebantu Polda Kaltim karena polda tersebut selama ini sangat lamban dan tidak profesional dalam tangani kasus orang utan dan teror bom, Neta S Pane beralasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.