Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Bergeser 15 Meter, Tim SAR Pasang Penanda

Kompas.com - 28/11/2011, 11:54 WIB

TENGGARONG, KOMPAS.com — Anggota tim penyelam dari Basarnas melakukan pemasangan marking atau penanda Jembatan Kutai Kartanegara yang tenggelam agar posisi jembatan bisa diketahui dari atas permukaan Sungai Mahakam.

"Marking (penanda) ini untuk memudahkan jika ada upaya pengangkatan jembatan yang tenggelam dengan menggunakan alat berat. Rencananya pada hari ini alat-alat berat itu akan tiba di sini," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Daryatmo usai pertemuan dengan para penyelam di lokasi runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin (28/11/2011).

Upaya menggunakan alat berat tersebut, ujarnya, dilakukan untuk mempermudah evakuasi korban. Menurut Daryatmo, tim penyelamat kesulitan mengangkat korban melalui jalan penyelaman ke dasar sungai yang berkedalaman 40-50 meter tersebut dengan jarak pandang nol.

"Kendala kami pertama yaitu visibility nol jadi tidak bisa melihat apa-apa, yang kedua yaitu dua pilar yang masih berdiri dikhawatirkan roboh menimpa penyelam. Untuk itu, lebih mudah jika badan jembatan diangkat dengan crane," katanya.

Daryatmo juga berharap pihak terkait yaitu Kementerian Pekerjaan Umum (PU) agar memastikan pilar tersebut tidak roboh. "Pilar itu yang harus diperkuat dulu agar tak mengancam jiwa para penyelamat," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya hingga saat ini terus melakukan pencarian korban dari atas air. Hingga Senin pukul 09.30 Wita, Tim SAR telah menemukan 11 korban tewas dari peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara pada Sabtu (26/11/2011) pukul 16.30 Wita.

Jembatan bergeser
Berdasarkan laporan para penyelam Basarnas yang memasang penanda jembatan, posisi jembatan yang tenggelam di dasar Sungai Mahakam itu bergeser sejauh 15 meter ke hilir dari posisi aslinya. "Jadi bagian tengah jembatan itu bergeser 15 meter ke hilir, tetapi ujung-ujungnya masih tetap berada di posisi semula. Jadi posisi jembatan sekarang ini melengkung," ujar Daryatmo.

Menurut dia, hal itu disebabkan arus yang kuat dan hal tersebut juga dibuktikan dengan penemuan korban tewas yang berjarak 10 kilometer di hilir jembatan. Daryatmo memperkirakan, masih ada 10 mobil yang terjebak dalam rangka jembatan tersebut. Namun, jumlah korban di dalamnya belum dapat diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com